redaksiharian.com – Kementerian Perhubungan ( Kemenhub ) merencanakan alokasi anggaran subsidi angkutan perintis sebesar Rp 4,1 triliun di 2024.
Adapun rencana anggaran tersebut untuk transportasi laut sebanyak Rp 1,87 triliun, transportasi darat Rp 1,5 triliun, transportasi udara Rp 553 miliar, dan perkeretaapian Rp 176,98 miliar.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, nilai subsidi angkutan perintis di tahun depan memang lebih besar dibandingkan tahun ini yang sebesar Rp 3,51 triliun. Namun, menurutnya, jumlah ini masih kurang memenuhi kebutuhan di lapangan
“Subsidi ini memang rada kurang sehingga kami perlu melakukan realokasi terhadap dana-dana dari sektor yang lain,” ujarnya saat rapat kerja dengan Komisi V DPR RI, Selasa (6/6/2023).
Dalam bahan paparannya dirincikan, rencana alokasi untuk transportasi laut sebesar 1,87 triliun digunakan untuk mensubsidi 117 trayek perintis laut, 6 trayek kapal ternak, 35 trayek tol laut, dan 16 layanan kapal rede.
Tidak hanya mendapatkan porsi anggaran terbesar di Kemenhub, perhubungan laut juga mendapatkan subsidi public service obligation (PSO) dari DIPA Kementerian Keuangan sebesar Rp 3,2 triliun.
“Dari DIPA kita mendapatkan Rp 4,7 triliun, perhubungan laut mendapatkan suatu porsi yang sangat besar yaitu Rp 3,2 triliun, itu berkaitan dengan keperintisan dan tol laut,” ucapnya.
Selanjutnya, rencana alokasi anggaran untuk transportasi darat sebesar Rp 1,5 triliun akan digunakan untuk mensubsidi 327 trayek angkutan jalan, 33 trayek angkutan antarmoda, dan 7 lintasan angkutan barang.
Tidak hanya itu, alokasi anggaran transportasi darat juga rencananya akan digunakan untuk 274 lintas perintis penyeberangan, 2 lintas roro long distance ferry, angkutan perkotaan di 10 kota, dan angkutan perkotaan untuk mendukung Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Sementara rencana alokasi subsidi untuk transportasi udara yang sebesar Rp 553 miliar akan digunakan untuk 42 rute perintis kargo, 220 rute perintis penumpang, 1 rute subsidi kargo, 1.683 drum subsidi BBM kargo, dan 8.759 drum subsidi BBM penumpang.
Terakhir, rencana alokasi anggaran subsidi transportasi perkeretaapian sebesar 176,98 miliar digunakan untuk mensubsidi 7 lintas subsidi perintis.
Sama dengan transportasi laut, perkeretaapian juga mendapatkan subsidi PSO dari DIPA Kemenkeu sebesar Rp 4,7 triliun untuk melayani kereta api antarkota, perkotaan, dan LRT Jabodebek.