RedaksiHarian – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyatakan pengembangan anak usia dini masuk dalam prioritas Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah Kemendikbudristek Iwan Syahril mengatakan pengembangan anak usia dini merupakan prioritas SDGs nomor empat.

“Prioritas SDGs nomor empat yaitu semua anak memperoleh akses terhadap layanan pengembangan dan perawatan anak usia dini yang berkualitas serta pendidikan prasekolah sebagai persiapan masuk ke pendidikan dasar,” katanya dalam Forum Dialog Kebijakan PAUD ASEAN di Jakarta, Selasa.

Sementara dalam pleno sesi ketiga Forum Dialog Kebijakan PAUD ASEAN bertema “Advancing the ECCE Agenda in SEA: The Rule of Different Actors” disebutkan pendidikan anak usia dini juga masuk dalam rencana kerja ASEAN bidang pendidikan 2021-2025.

Assistant Director Education, Youth, and Sport Division Sekretariat ASEAN Roger Yap Chao Jr mengatakan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dengan akses yang berkeadilan dan berkualitas merupakan salah satu poin utama dalam rencana kerja ASEAN bidang pendidikan 2021-2025.

Salah satu upaya yang dilakukan dalam mendukung dan memperkuat rencana kerja tersebut adalah dengan memprioritaskan pendidikan dini yang terintegrasi dan holistik bagi anak.

Roger menuturkan peningkatan kualitas PAUD sebaiknya tidak hanya dilakukan sendiri-sendiri oleh setiap negara melainkan perlu kerja sama yang inklusif dengan berbagai pihak.

Selain ituRoger menegaskan perlu ada keseriusan dalam bentuk ketersediaan anggaran untuk melaksanakan program berkualitas bagi PAUD. Selanjutnya diperlukan juga peningkatan kapasitas bagi orang tua untuk dapat terus terkoneksi dengan anak karena membangun pendidikan anak usia dini berarti membangun negara yang kuat.

“Pendidikan anak usia dini merupakan fondasi yang kuat bagi generasi muda untuk dapat hidup di tengah di masyarakat global,” ujarnya.

Dalam forum pleno yang sama, Head of ECED Tanoto Foundation Eddy Henry menyatakan Indonesia perlu melakukan analisis lebih lanjut untuk mengungkap isu-isu spesifik yang berkaitan dengan kesenjangan dalam penguatan pengembangan pendidikan anak usia dini.