RedaksiHarian – Pada Senin (31/7), Badan Nasional Penanggulangan Bencana menjalankan upaya-upaya untuk mengatasi dampak kekeringan selama musim kemarau dan Presiden Joko Widodo memerintahkan penanganan dampak cuaca ekstrem di Papua Tengah dilakukan secepat-cepatnya.
Selain itu, ada warta lain mengenai mitigasi dan penanggulangan dampak fenomena El Ninoyang bisa disimak kembali dalam ringkasan berita berikut.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyampaikan bahwa kekeringan dan cuaca dingin ekstrem telah menyebabkan gagal panen dan mengakibatkan kematian enam orang di Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah.
Presiden Joko Widodo menginstruksikan kementerian dan lembaga pemerintah terkait secepat-cepatnya menangani dampak cuaca ekstrem di bagian wilayah Provinsi Papua Tengah.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan bahwa 63 persen dari 699zona musim di Indonesia terdampak fenomena El Nino, yang menyebabkan musim kemarau menjadi lebih kering.Badan Nasional Penanggulangan Bencana memprioritaskan operasi darat dalam menangani kebakaran hutan dan lahan (karhutla) selama musim kemarau, yang tahun ini lebih kering akibatfenomena El Nino.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Letjen TNI Suharyanto meminta pemerintah daerah (pemda) memastikan ketersediaan air untuk menghadapi kekeringan selama musim kemarau. “Khususnya di daerah-daerah yang biasanya timbul kekeringan,” katanya.