Keluarga-keluarga dari 11 atlet Israel yang dibunuh oleh sejumlah penyerang Palestina di Olimpiade Munich 1972 hampir mencapai kesepakatan dengan pemerintah Jerman terkait klaim kompensasi yang telah lama diperdebatkan. Media-media Jerman dan Israel melaporkan perkembangan terbaru itu, Rabu (31/8).
Awal bulan ini, keluarga-keluarga tersebut mengancam akan memboikot upacara peringatan 50 tahun tragedi itu pada Senin mendatang di Munich yang diselenggarakan oleh otoritas Jerman karena mereka mengatakan jumlah kompensasi yang ditawarkan terlalu rendah.
Beberapa media melaporkan pada hari Rabu bahwa Jerman meningkatkan tawarannya kepada keluarga-keluarga tersebut menjadi total sekitar 28 juta euro, tetapi kesepakatan akhir itu belum ditandatangani.
Media-media Jerman telah melaporkan bahwa selama negosiasi dalam beberapa pekan terakhir, pemerintah Jerman awalnya menawarkan 10 juta euro kepada keluarga-keluarga itu, yang akan mencakup pembayaran yang sudah dilakukan. Pemerintah sendiri belum secara terbuka mengungkapkan berapa banyak uang yang telah ditawarkan.
Ditanya tentang keadaan negosiasi, Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan pada konferensi pers di Meseberg, sebelah utara Berlin, bahwa pembicaraan berlangsung sangat baik dan rahasia serta bahwa Jerman bersedia memikul tanggung jawab atas serangan mengerikan di Olimpiade itu. “Kami sedih dan telah meminta maaf, dan ingin menemukan solusi yang baik,” kata kanselir itu.
Negosiasi mengenai jumlah kompensasi menegaskan masih adanya gesekan antara kedua negara yang telah membangun hubungan yang kuat setelah tragedi holokos yang dilakukan Nazi, di mana 6 juta orang Yahudi dibunuh selama Perang Dunia II.
Sejumlah anggota kelompok Palestina Black September menerobos masuk ke Kampung Atlet Olimpiade Munich, membunuh dua atlet dari tim nasional Israel dan menyandera sembilan lainnya pada 5 September 1972. Para penyerang berharap bisa memaksa pembebasan tahanan Palestina yang ditahan oleh Israel serta dua ekstremis sayap kiri di penjara Jerman Barat.
Kesembilan sandera itu dan seorang polisi Jerman Barat kemudian tewas dalam upaya penyelamatan oleh pasukan Jerman. Kerabat para atlet itu menuduh Jerman gagal mengamankan Kampung Atlet, menolak bantuan Israel dan kemudian menggagalkan operasi penyelamatan.
Segera setelah serangan itu, Jerman melakukan pembayaran kepada kerabat para korban berjumlah sekitar sekitar 2 juta euro, menurut kementerian dalam negeri negara itu. Pada tahun 2002, kerabat yang masih hidup menerima tambahan kompensasi sebesar 3 juta euro, kata kantor berita Jerman, DPA. [ab/uh]
Artikel ini bersumber dari www.voaindonesia.com.