RedaksiHarian – Keluarga Sultan Rif’at Alfatih,pemuda yang menjadi korban kabel serat optik sehingga cedera parah mendatangi Polda Metro Jaya untuk berkonsultasi kepada penyidikatas peristiwa yang dialaminya tersebut.”Terus terang ini masalah yang tidak kami harapkan. Jadimau konsultasi dulu untuk mendapatkan pencerahan sebelum akan kami tindaklanjuti,” kata ayah Sultan Rif’at Alfatih, Fatih saat ditemui di Polda Metro Jaya, Rabu.Sementara itu, Kuasa Hukum Keluarga Sultan, Tegar Putuhena mengatakan tujuan kliennya melaporkan PT. Bali Towerindo Sentra Tbk. untuk menuntut pertanggungjawaban atas dugaan kelalaian yang mengakibatkan luka berat.”Kemudian juga ada pelanggaran lalu lintas barangkali Undang-Undang tentang Jalan danUndang-Undang tentang Perlindungan Konsumen. Kita akan melakukan konstruksi terlebih dahulu melaluibantuanteman-teman polisi,” katanya.Tegar juga menjelaskan dari pihak keluarga sudah melakukan investigasi mandiri bahwa ternyata kabelmenjulur ke bawah hingga menjerat Sultan.Selain itu Tegar juga menyampaikan tuntutan yang diminta pihak keluarga yakni permintaan maaf secara terbuka dari perusahaan kabel serat optikmenyusul ditolaknya uang Rp2 miliar yang sempat ingin diserahkan kepada keluarga.”Perusahaan harus minta maaf secara terbuka supaya tidak ada korban-korban lain. Karena pengendara sepeda motor di Jakarta banyakmaka nanti bisa terjadi lagi,” katanya.Sebagai informasi kronologi insiden tersebut berawal dari Sultan yang hendak pergi bersama teman-temannya menggunakan sepeda motor. Namun saat melintas di kawasan Jakarta Selatan tepatnya di Jalan Raya Antasari insiden tersebut terjadi.Kejadian itu berlangsung sekitarpukul 22.00 WIB pada 5 Januari 2023. Awalnya ada mobil yang mengantredi depan motor Sultan. Tanpa disadari, ada sebuah kabel yang menjuntai atau mengendur. Kemudian kabel tersebut pun tersangkut di mobil SUV itu.Meski tersangkut di mobil SUV namun kabel itu tidak putus dan berbalik ke arah semula tepat ketika Sultan melintas. AkibatnyaSultan langsung terjatuh akibat kabel yang mengenai lehernya. Sampai harus dibawa ke Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan untuk mendapatkan pertolongan pertama.Akibat kecelakaan tersebut Sultan mengalami pendarahan di tenggorokan dan paru-parunya juga terendam air sehingga harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.Peristiwa itu juga mengakibatkan tulang tenggorokan korbanpatah sehingga sampai sekarang harus menggunakan selang untuk makan dan minum. Hanya susu dan makanan cair yang menjadi asupannya. Kondisi ini mengakibatkan berat badan Sultan turun drastis.