redaksiharian.com – Kelompok gerilya FARC pada Rabu (14/6/2023) membantah mereka berada di balik dugaan ancaman terhadap keluarga dari empat anak yang selamat 40 hari di hutan Amazon.

Anak-anak tersebut bertahan hidup di hutan Amazon setelah pesawat kecil yang ditumpangi bersama ibu mereka jatuh.

Sang ibu dan dua orang dewasa lainnya di pesawat tersebut tewas.

Ayah dari keempat anak itu, Manuel Ranoque, mengatakan bahwa keluarganya melarikan diri dari ancaman anggota kelompok bersenjata.

FARC, yang sudah dilucuti senjatanya tetapi menolak perjanjian 2016 untuk demobilisasi, mengeklaim bahwa itu bukan mereka.

“Itu tidak benar, dan kami tidak tahu alasan pernyataan ayah anak-anak itu,” kata kelompok dengan sekitar 3.500 anggota aktif itu, dikutip dari kantor berita AFP.

Hutan Amazon di Kolombia dihuni banyak kelompok bersenjata yang memperebutkan akses ke rute narkoba dan perdagangan ilegal lainnya.

Negara Amerika Selatan itu masih dilanda aksi kekerasan meskipun pakta perdamaian 2016 dengan FARC dimaksudkan mengakhiri konflik internal selama puluhan tahun.

Presiden kiri pertama Kolombia Gustavo Petro sedang berusaha bernegosiasi dengan kelompok-kelompok bersenjata yang tersisa untuk mencapai perdamaian total.