redaksiharian.com – Hubungan akrab antara Presiden Joko Widodo dengan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim tampak dalam kunjungan kerja Jokowi ke Malaysia pada Rabu (7/6/2023) hingga Kamis (8/6/2023).

Kemesraan kedua pemimpin negara ini diharapkan dapat menular kepada hubungan Indonesia dan Malaysia yang semakin rukun.

Momen keakraban antara Jokowi dan Anwar terlihat ketika keduanya memberikan keterangan pers selepas pertemuan bilateral di Kompleks Seri Perdana, Putrajaya, Kamis siang.

Anwar yang mendapatkan kesempatan pertama untuk berbicara menyapa Jokowi dengan sebutan ‘sahabat sejati’.

“Rekan, sahabat sejati, Presiden Republik Indonesia, Pak Jokowi,” kata Anwar saat memulai keterangan pers.

Saat mengakhiri keterangannya, Anwar Ibrahim kembali menyebut Jokowi sebagai sahabatnya.

Ia lantas berharap, usai Presiden Jokowi selesai menjabat pun persahabatan keduanya bisa tetap terjalin.

“Saya harap Pak Presiden dan sesudahnya tetap keluarga dan sahabat kami. Sebagaimana Bapak anggap kami, diperosok di penjara, keluar masih sahabat sejati,” kata Anwar Ibrahim

Kemudian, giliran Jokowi yang berbicara dan menyapa Anwar Ibrahim sebagai kakak sekaligus sahabat baiknya.

“Kakak saya, sahabat baik saya, yang mulia Dato’ Seri Anwar Ibrahim. Merupakan kehormatan bagi saya dan delegasi berkunjung ke Malaysia membalas kunjungan Perdana Menteri Anwar Ibrahim ke Indonesia pada bulan Januari yang lalu,” ujar Jokowi.

Selepas memberikan keterangan pers, keduanya lalu melakukan blusukan atau kunjungan ke Pasar Chow Kit, Kuala Lumpur, pasar ini terletak di daerah yang dihuni oleh banyak pendatang asal Indonesia.

Tak heran, kunjungan Jokowi dan Anwar mendapatkan sambutan meriah dari masyarakat, termasuk warga negara Indonesia (WNI).

“Pak Jokowi, Pak Jokowi,” teriak masayarakat sambil melambaikan tangan kepada Jokowi.

Terlihat juga masyarakat yang menyanyikan lagu “Indonesia Raya” ketika menyambut kedatangan Jokowi.

Mendapat respons meriah, Jokowi dan Anwar Ibrahim membalas sapaan masyarakat dengan lambaian tangan dan senyuman.

Keduanya berkeliling pasar selama hampir 45 menit. Bahkan, Jokowi sempat berdialog dengan pedagang untuk menanyakan harga sayur dan durian, seperti yang kerap ia lakukan di Indonesia.

Setelah berkeliling, Jokowi dan Anwar Ibrahim mengunjungi sebuah kedai yang terletak di pasar, didampingi oleh menteri dari masing-masing negara.

Para pejabat kedua negara lantas berbincang dengan akrab dalam suasana kekeluargaan.

“Pak Jokowi ini terus ke lapangan, enggak capek-capek,” ujar Anwar Ibrahim.

Sejumlah pedagang asal Indonesia di pasar itu pun berharap hubungan Indonesia dan Malaysia ke depan akan semakin rukun.

“Baru ini jumpa Presiden secara langsung. Harapannya semoga Malaysia dan Indonesia menjadi lebih baik, dagang pun makin oke, kami yang kerja di sini pun makin selamat,” kata Iwan, salah seorang pedagang.

Winarti, pedagang lainnya, juga mengaku sangat senang dapat berjumpa dengan Jokowi karena ia tidak pernah bertemu sebelumnya.

“Senang sekali, gembira, tak pernah (bertemu sebelumnya), cuma sepintas saja. Harapannya ya damai, rukun Indonesia sama Malaysia, baik-baik semuanya,” kata dia.

Hasilkan 6 Kesepakatan

Pertemuan bilateral antara Jokowi dan Anwar menghasilkan enam kesepakatan, salah satunya soal perbatasan laut yang sudah dirundingkan selama 18 tahun.

“Yang pertama, saya menyambut baik penyelesaian negosiasi batas laut teritorial di Laut Sulawesi, di Selat Malaka bagian selatan, setelah 18 tahun proses negosiasi, 18 tahun bisa diselesaikan, ini alhamdulillah,” kata Jokowi.

Jokowi berharap, Indonesia dan Malaysia dapat segera menyelesaikan negosiasi perbatasan di titik-titik lain, termasuk perbatasan di Sebatik dan Sinapad–Sesai.

“Mumpung perdana menterinya masih Dato’ Seri Anwar Ibrahim, dan di Indonesia presidennya masih Jokowi,” kata Jokowi.

Ia juga menyebutkan bahwa kedua negara menyepakati perjanjian terkait perlindungan pekerja migran Indonesia (PMI) di Malaysia.

Jokowi dan Anwar bersepakat untuk membentuk mekanisme khusus bilateral guna menyelesaikan masalah-masalah PMI.

“Saya sangat menghargai sekali komitmen Dato’ Seri Anwar Ibrahim untuk memperkuat perlindungan PMI Indonesia dan juga penegakan hukum yang adil bagi para pekerja Indonesia,” kata Jokowi.

Indonesia dan Malaysia juga meneken nota kesepahaman terkait border crossing agreement, border trade agreement, sertifikasi halal, serta kerja sama promosi investasi.

Di samping itu, Jokowi mendukung kolaborasi antara Indonesia dan Malaysia untuk melawan diskriminasi terkait ekspor kelapa sawit dan komoditas lainnya.

Ia mengapresiasi misi bersama kedua negara ke Brussels, Belgia, untuk menyampaikan kekhawatiran mengenai kebijakan deforestasi Uni Eropa yang dinilai menghambat ekspor kelapa sawit ke Eropa.

“Kolaborasi semacam ini harus terus diperkuat, jangan sampai komoditas-komoditas yang dihasilkan oleh Malaysia, oleh Indonesia, didiskriminasi di negara lain,” ujar Jokowi.

Senada dengan Jokowi, Anwar menegaskan bahwa ekspor kelapa sawit dari Indonesia dan Malaysia karena diskriminasi ekspor tidak hanya merugikan perusahaan besar, tetapi juga perkebunan kecil.

“Saya ucapkan tahniah kepada kedua menteri dalam rapat Eropa, ini pertama kalinya satu suara Indonesia Malaysia menyuarakan pertahankan kepentingan kelapa sawit,” kata Anwar.