redaksiharian.com – PT Jababeka Infrastruktur melalui Kawasan Industri Jababeka di Cikarang, Jawa Barat, menerapkan konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable development), dengan mengadopsi konsep zero waste, cleaner production, green productivity, atau green company.
COO Jababeka Infrastruktur Cynthia Hendrayani dalam keterangan di Jakarta, Selasa, menjelaskan konsep pembangunan berkelanjutan mengacu pada pembangunan dan kegiatan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan saat ini, namun, tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Dia mengatakan bahwa industri berkelanjutan menciptakan barang dan jasa dengan tetap merawat kondisi ekologi, yang berfokus pada tiga pilar utama, yaitu ekonomi, sosial, dan lingkungan.
“Industri berkelanjutan (sustainable industry) secara proaktif mencegah, mengurangi, dan menetralisasi limbah dan polutan yang mengurangi kualitas dan daya dukung lingkungan,” ujar Cynthia.
Pada sektor air, dia mencontohkan, urbanisasi dan industrialisasi di Cikarang membutuhkan energi dan air dalam jumlah yang besar, apabila tanpa memperhatikan dampak lingkungan yang terjadi, bisa menurunkan kualitas dan kuantitas sumber daya air.
“Apabila tidak dirawat dengan baik, maka ada satu titik di mana sumber daya air yang ada tidak lagi mampu mendukung kegiatan ekonomi yang sudah ada, apalagi mendukung pertumbuhan ekonomi,” ujar Cynthia.
Sebagai langkah awal, PT Jababeka Infrastruktur membentuk Jababeka Net Zero Forum untuk menjembatani terjadinya dekarbonisasi dalam industri-industri di Kawasan Industri Jababeka.
Cynthia menjelaskan, forum ini mewadahi berbagai perusahaan untuk berbagi ilmu, mewadahi berbagai kegiatan yang berdampak besar, yang dilakukan secara bersama-sama dalam Kawasan Industri Jababeka.
“Kedepannya, dalam kerangka pembangunan berkelanjutan dan perannya sebagai penyedia infrastruktur kawasan, Jababeka Infrastruktur akan mengambil tiga inisiatif utama, yaitu water circularity, material and energy circularity, dan low carbon public transport,” ujar Cynthia.
Dengan program water circularity, dia menjelaskan Jababeka mendorong terjadinya konservasi dan pemanfaatan sumber daya air yang closed-loop atau non-linear, dimana air yang telah dimanfaatkan, akan diolah dengan sistem yang menghasilkan energi terbarukan untuk dapat kembali dimanfaatkan sebagai air baku.
Kemudian, melalui program material and energy circularity, sampah dimanfaatkan sebagai sumber energi terbarukan yang bisa dimanfaatkan industri, serta melalui program public transport, pemanfaatan bahan bakar untuk transportasi akan berkurang secara sistematis.
“Melalui tiga inisiatif ini, Jababeka berpartisipasi dalam upaya menjamin keberlanjutan kawasannya dengan memastikan keberadaan air, energi bersih, dan lingkungan yang relatif bebas asap kendaraan, di masa mendatang,” kata Cynthia.