redaksiharian.com

    4SHARES

Anak Sakit/ Foto: Shutterstock

Dream – Jumlah kasus gagal ginjal anak di Indonesia terus bertambah. Dikutip dari Merdeka.com, Kementerian Kesehatan melaporkan kasus gangguan ginjal akut progresif atipikal (AKI) nasional meningkat menjadi 245 per 23 Oktober 2022.

Angka tersebut bertambah empat kasus dari data 21 Oktober 2022 sebanyak 241 kasus. Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, 245 kasus ini tersebar di 26 provinsi. DKI Jakarta mencatat jumlah kasus terbanyak yakni 55. Disusul Jawa Barat 34, Aceh 28, Jawa Timur 27, dan Bali 15.

Terkait hal tersebut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) melalui Instagram resminya @idai_ig meminta orangtua untuk mengenali tujuh tanda bahaya pada anak. Munculnya keluhan kesehatan ini bisa jadi pertanda kondisi kesehatan anak yang harus segera mendapat penanganan medis, karena bisa jadi gejala AKI.

Apa saja?

1. Anak kesulitan bernapasAnak bernapas lebih cepat dari biasanya, cuping hidung kembang kempis, kepala terangguk saat bernapas, tampak cekungan pada dada saat bernapas.

2. Anak Menolak menyusu atau makanKehilangan nafsu makan dan minum juga jadi tanda bahaya, terutama jika anak mengalami diare atau muntah. Hal ini bisa membuat anak mengalami dehidrasi akut.

3. Produksi urin berkurang atau menurunPerhatikan kebiasaan anak saat buang air kecil. Bila jumlah urine pada popok berkurang lebih dari setengahnya urine normal, bisa jadi tanda bahaya. Segera periksakan ke dokter.

Tanda Selanjutnya

4. Penurunan kesadaranAnak tampak lesu dan mengantuk di luar waktu tidur, menangis lemah atau tidak menangis. Bisa juga gelisah, mengigau dan sulit ditenangkan.

5. Demam disertai ruamDemam tinggi yang kadang disertai munculnya ruam di kulit. Untuk itu jika anak demam, perhatikan juga kondisi kulitnya.

6. Warna kulit yang tidak normalKulit berubah jadi biru atau keabuan, terutama pada bibir dan kuku.

7. Kondisi anak yang tak biasaSebelumnya anak tak pernah mengalami gejala-gejala tersebut dan tak kunjung mereda justru kondisi anak semakin parah. Jangan tunda untuk membawanya ke RS.

Kasus Gagal Ginjal Akut, IDAI Minta Orangtua Tak Berikan Anak Obat Bebas

Dream – Investigasi terus dilakukan untuk mengetahui pemicu peningkatan kasus gangguan ginjal akut progresif atipikal (GgGAPA) yang menyerang anak-anak di Indonesia. Kementerian Kesehatan dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) sudah membentuk tim khusus.

IDAI lewat surat edaran yang mengumumkan beberapa imbauan, baik untuk para tenaga kesehatan dan masyarakat. Bagi para dokter, diminta untuk menghentikan peresepan obat sirup.

” Tenaga kesehatan menghentikan sementara peresepan obat sirup yang terduga kontaminasi etilen glikol atau dietilen glikol sesuai hasil investigasi Kemenkes dan BPOM,” tulis pengumuman IDAI.

Bila anak memerlukan obat sirup khusus, misalnya obat anti epilepsi atau lainnya, yang tidak dapat diganti sediaan lain, konsultasikan dengan dokter spesialis anak/ konsultan anak. Tenaga kesehatan dapat meresepkan obat pengganti yang tidak terdapat dalam daftar dugaan obat terkontaminasi atau dengan jenis sediaan lain seperti suppositoria atau dapat mengganti dengan obat puyer dalam bentuk monoterapi.

© IDAI

Konsultasikan dengan Dokter Sebelum Berikan Obat Pada Anak

Untuk orangtua, juga diimbau tak membeli dan memberikan obat yang dijual bebas pada anak. Terutama obat sirup yang banyak digunakan untuk redakan nyeri dan demam.

” Masyarakat untuk sementara waktu tidak membeli obat bebas tanpa rekomendasi tenaga kesehatan sampai didapatkan hasil investigasi menyeluruh oleh Kemenkes dan BPOM,” pengumuman IDAI.

© IDAI

Para orangtua juga diminta tetap tenang dan waspada terhadap gejala GgGAPA. Salah satu gejala khasnya adalah berkurangnya atau tidak adanya buang air kecil.

Ciri-ciri Gagal Ginjal Akut Misterius Pada Anak

Dream – Kasus gagal ginjal akut misterius pada anak saat ini masih dalam investigasi Kementerian Kesehatan dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Hal ini karena peningkatkan kasusnya sangat signifikan dan terus bertambah.

Penyebab utamanya belum diketahui secara detail. Dicurigai, kandungan etilen glikol pada sirup obat yang banyak dikonsumsi anak adalah penyebab.

Pihak Kementerian Kesehatan sudah meminta apotek untuk menghentikan penjualan sirup obat pada konsumen. Tenaga kesehatan juga untuk sementara diminta untuk tidak meresepkan obat sirup.

Menurut data IDAI, jumlah kasus gagal ginjal akut hingga 18 Oktober 2022, terdapat 206 kaus dengan jumlah korban meninggal sebanyak 99 anak. Hal tersebut tentunya membuat banyak orangtua khawatir.

Sebagai langkah preventif, jangan berikan obat yang dijual bebas jika anak punya keluhan kesehatan seringan apa pun. Dalam situasi seperti sekarang, konsultasi dulu dengan dokter agar lebih aman.

Ciri-ciri Gagal Ginjal Akut Misterius

Ketahui juga ciri atau gejala gagal ginjal akut misterius pada anak atau dalam istilah medis disebut Acute Kidney Injury (AKI). Dokter S.Tumpal Andreas, M.Ked(Ped), Sp.A lewat akun Instagramnya @dr.andreas.spa menjelaskan beberapa gejala khas gangguan ini.

Gejala yang banyak ditemui pada pengidap gagal ginjal akut yaitu bengkak pada saluran kemih. Gejala lain dapat berupa munculnya suatu zat dalam air kencing, seperti hematuria atau sel darah merah, leukositoria atau sel darah putih dan proteinuria atau protein yang terdapat dalam urine.

Ciri atau gejala lainnya adalah pasien anak akan mual, muntah, pucat, hilangnya nafsu makan, lemah, lesu, sesak napas dan sakit perut.

Anak juga mengalami peningkatan jumlah buang air kecil. Setelah itu menurun drastis, bahkan tidak buang air kecil sama sekali.

Mulai sekarang, selalu perhatikan anak saat buang air kecil, Ayah Bunda.