redaksiharian.com – Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman bertolak dari Jakarta menuju Roma, Italia, untuk membahas tindak lanjut kerja sama antar-Angkatan Darat dua negara terutama dalam memperkuat profesionalisme prajurit.

Dalam ringkasan pertemuan, yang disiarkan Dinas Penerangan TNI AD di Jakarta, Selasa, Jenderal Dudung dan Kepala Staf Angkatan Darat Italia Letnan Jenderal Pietro Serino bertemu di Roma, Senin (29/5), dan keduanya sepakat tindak lanjut kerja sama itu perlu dilakukan demi membangun kepercayaan antarmiliter dua negara.

“Untuk mendukung kerja sama antara TNI AD dan Angkatan Darat Italia ke depan diperlukan realisasi kerja sama bilateral melalui kegiatan Army to Army Staff Talks (AST), Subject Matter Expert Exchange (SMEE), pertukaran data intelijen, lokakarya, dialog bidang pertahanan, Senior Officer Visit Program (SVOP), maupun menjajaki peluang kerja sama bidang industri pertahanan,” demikian ringkasan pertemuan antara Kasad dan Kepala Staf Angkatan Darat Italia sebagaimana disiarkan Dinas Penerangan TNI AD.

Dalam pertemuan itu, Dudung juga menyinggung pentingnya meningkatkan profesionalisme prajurit melalui program-program pendidikan, pelatihan, operasi bersama, dan modernisasi alutsista.

Modernisasi alutsista setidaknya dalam 1 tahun terakhir menjadi salah satu prioritas Italia. Di jajaran alutsista Angkatan Daratnya, Italia berencana mengganti sejumlah tank dan kendaraan tempurnya, termasuk di antaranya yang berjenis Ariete Main Battle Tank (MBT).

Dalam pertemuan yang sama, pimpinan Angkatan Darat Indonesia dan Italia itu juga membahas perlunya memperkuat diplomasi pertahanan baik secara bilateral dan multilateral. Diplomasi, menurut Jenderal Dudung dan Letjen Serino, penting untuk membangun kepercayaan (confidence building measure), mencegah konflik, memelihara keamanan dan perdamaian.

Terakhir, Dudung dan Serino juga membahas pentingnya memperkuat kapasitas prajurit untuk penanggulangan bencana. Kepala Staf Angkatan Darat Italia dan Jenderal Dudung sepakat prajurit Angkatan Darat harus selalu siap membantu pemerintah dan pemangku kepentingan terkait untuk tidak hanya menanggulangi bencana, tetapi juga mencegah risiko bencana terutama di daerah-daerah yang rawan.