redaksiharian.com – Twitter membekukan akun saham milik pegawainya mendekati waktu penutupan kesepakatan pembelian dengan miliarder Elon Musk, yang juga CEO Tesla. Informasi ini berdasarkan laporan Bloomberg, berasal dari pemberitahuan perusahaan dalam halaman FAQ.
Reuters menuliskan larangan ini menjadi pertanda Twitter berharap kesepakatan dengan bos SpaceX itu bisa tercapai.
Twitter menyebutkan minggu ini para pegawai tidak bisa mengakses atau memperdagangkan saham dari Equity Award Center, dikutip dari Reuters, Rabu (19/10/2022).
“Untuk mengantisipasi penutupan akuisisi Twitter yang tertunda oleh entitas yang dikendalikan oleh Elon Musk,” menurut laporan itu, mengutip dua orang soal alasan keputusan tersebut.
Sementara itu Musk akhirnya kembali setuju menutup membeli Twitter senilai US$44 miliar. Pengadilan Delaware meminta kedua pihak bisa menutup kesepakatan pada 28 Oktober 2022 mendatang.
Musk sebelumnya membatalkan kesepakatan yang dibuat April lalu, karena alasan Twitter menyesatkan soal jumlah akun spam. Pengacara Musk, Skadden Arps Mike Ringler, mengatakan bahwa Twitter belum memenuhi kewajiban kontraknya.
Twitter mengklaim akun spam di platformnya hanya 5% dari pengguna aktif harian (mDAU). Musk ingin menilai klaim tersebut.
“Twitter telah gagal atau menolak untuk memberikan informasi. Terkadang Twitter mengabaikan permintaan Musk, terkadang menolaknya karena alasan yang tampaknya tidak dapat dibenarkan, dan terkadang mengklaim untuk mematuhinya sambil memberikan informasi yang tidak lengkap atau tidak dapat digunakan oleh Musk,” klaim Ringler, seperti dikutip CNBC International.
Kesepakatan yang batal itu akhirnya menyeret Musk dan Twitter ke pengadilan. Seharusnya pengadilan dijadwalkan mulai 17 Oktober 2022.
Nampaknya keputusan Musk untuk berkomitmen menutup kesepakatan terkait pengadilan. Reuters melaporkan dia mengubah posisinya agar menghindari berbicara di depan pengadilan dan mengungkapkan ke publik, pembicaraan dan negosiasi dengan investor pendukungnya dalam rencana pembelian tersebut.