RedaksiHarian – Brian Ortega yang merupakan mantan penantang gelar saat Volkanovski masih bertakhta ikut membedah pertandingan yang hanya berlangsung dua ronde saja itu.
Tanda-tanda kekalahan KO yang diterima Volkanovski pada 17 Februari lalu di Anaheim, Amerika Serikat, sudah terlihat dari pergerakannya yang dianggap berbeda.
Pada pertandingan tersebut, Topuria memang dalam posisi terus menekan sementara Volkanovski lebih banyak bertahan.
Volkanovski bukannya tanpa perlawanan. The Great beberapa kali mendaratkan pukulan ke wajah Topuria pada ronde pertama.
Namun dari kaca mata Ortega, Volkanovski tidak terlihat sama.
Seperti diketahui, kekalahan dari Topuria menghentikan rekor sempurna Volkanovksi dalam enam pertarungan gelar kelas bulu.
Alih-alih mendominasi, Volkanovski tampak sangat berhati-hati ketika beradu pukulan dengan Topuria yang punya tinju berbahaya.
Padahal Volkanovski sendiri dikenal dengan petarung yang beringas dalam pertarungan berdiri.
Awal petaka Volkanovski terjadi saat dia dipaksa mundur hingga ke pagar oktagon oleh Topuria yang melancarkan pukulan kombinasi.
Dalam posisi terpojok, dagu Volkanovski terkena pukulan Topuira secara telak hingga dirinya langsung tak berdaya.
“Untuk Volk, saya mencoba melihatnya dari dua perspektif.”
“Baik game plan Topuria yang sangat bagus, tetap tenang, bergerak mundur, melontarkan pukulan keras dan kemudian olk, bagi saya, itu tidak terlihat seperti Volk yang sama.”
“Melihat dia dan berada di hadapannya, perasaan saya seperti, bung, Anda bergerak dengan cara yang berbeda.”
“Akan tetapi jelas dia (Volkanovski) menyesuaikan diri dengan setiap lawan yang dia hadapi, jadi siapa yang tahu?”
“Namun saya ingin melihat apa yang akan terjadi dalam divisi featherweight saat ini,” ujar petarung yang kalaha angka dari Volkanovski di UFC 266.
Sementara itu, kekalahan Volkanovksi itu membuat publik beranggapan bahwa mental dan pikiran mantan petarung nomor satu lintas divisi itu tak lagi sama.
Mental Volkanovski terlihat runtuh setelah dibuat KO oleh Islam Makhachev dalam pertarungan gelar kelas ringan pada UFC 294, Oktober 2023.
Dalam video yang dirilis UFC, Volkanovski terlihat emosional saat menjelaskan dirinya terjebak dalam kebiasan mabuk-mabukan sehingga harus bertarung untuk menghentikannya.
“Saya tidak berlatih. Saya hanya minum-minum setiap hari. Saya menerima pertarungannya, saya pikir itu satu-satunya cara untuk menghentikannya,” ucapnya di ruang ganti.
“Saya benar-benar mabuk setiap hari, saya tidak tahu kenapa. Saya hanya harus keluar.”
Volkanovksi terbilang nekat saat menerima tawaran untuk menjadi lawan pengganti Makhachev dengan waktu persiapan hanya 12 hari.
Alih-alih membalas kekalahan tipis dari Makhachev dalam pertemuan pertama di UFC 284, jagoan asal Australia itu malah tumbang.
Volkanovski benar dikejutkan dengan tendangan kaki yang mendarat telak di kepalanya dan kalah dalam satu ronde.
Kekalahan dari Makhachev telah menghentikan rekor 22 kemenangan beruntun Volkanovksi di semua ajang MMA.
Volkanovski sendiri telah menepis anggapan bahwa kekalahan KO dari Makhachev menjadi salah satu faktor kekalahannya dari Topuria.
The Great menegaskan semangatnya masih tetap sama.
“Anda tidak mengecilkan kemenangan Topuria. Kalau dia memukul Anda seperti tadi, Anda pasti ambruk. Itu saja,” ucap Volkanovski.
“Itu pukulan tangan kanan yang bersih, tidak peduli Anda siapa. Kalau membiarkan pukulannya mendarat ke dagu, Anda pasti ambruk. Jangan biarkan dia memukul Anda.”