redaksiharian.com – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan memperluas uji coba teknologi padi apung atau tanam padi di styrofoam di beberapa kabupaten/kota pada tahun 2023 ini.Menurut Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalsel, Imam Subarkah di Banjarbaru, Selasa, inovasi padi apung terus diperluas karena banyaknya permintaan dari kabupaten/kota.Hal itu setelah keberhasilan uji coba di daerah Kabupaten Barito Kuala, Tabalong dan Hulu Sungai Selatan.”Uji coba tanam padi apung di tiga kabupaten tersebut berhasil panen dengan baik,” ujarnya.
Imam pun menyampaikan, uji coba tanam padi apung dilakukan di Kalsel karena pada tahun lalu banyak lahan pertanian yang tenggelam akibat curah hujan tinggi, hingga tidak bisa ditanami padi.Pada tahun 2023 ini, kata dia, Pemprov Kalsel terus memperluas penanaman padi apung tersebut, di mana anggarannya direncanakan pada APBD perubahan tahun 2023.“Diperkirakan anggaran tersebut akan keluar kisaran September atau Oktober. Dan itu pun juga pas, karena pada bulan itu biasanya musim hujan terjadi,” ucap Imam.Sebelumnya, panen padi apung telah dilakukan di Kabupaten Barito Kuala di Kecamatan Jejangkit, dengan padi lokal varietas siam madu dengan umur kurang lebih 4 bulan.“Kalau kita konversi hasil panen tersebut kurang lebih 6,4 ton per hektare produksi. Dan itu lumayandibandingkan dengan ditanam di lahan biasa,” tuturnya.Pihaknya pun berharap kepada tiga kabupaten yang telah melakukan uji coba padi apung, agar terus menanam kembali menggunakan media yang ada.“Para petani harus mempunyai inisiatif sendiri memanfaatkan bantuan yang telah diberikan sebelumnya. Apabila bantuan kemarin dirawat dengan baik, maka media tanam bisa tahan hingga 10 kali panen,” katanya.
Uji coba teknologi padi apung selanjutnya akan dilakukan di Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Tapin, Hulu Sungai Utara, Hulu Sungai Tengah dan Tapin.“Rencana ada 4.000 sterofoam yang akan disebar ke kabupaten/kota untuk uji coba padi apung,” demikian Imam.*