redaksiharian.com – Main Bersama Anak/ Foto: Shutterstock

Dream – Tuntutan pekerjaan saat ini memang sangat menyita waktu, pikiran dan fokus para orangtua. Bukan hanya yang bekerja kantoran tapi juga para ibu rumah tangga yang berkutat dengan banyak pekerjaan di rumah yang sangat menguras tenaga.

Seringkali kita lupa kalau anak butuh bermain bersama orangtuanya. Hal ini untuk kebutuhan psikologis, tumbuh kembang, motorik dan tentu saja membangun ikatan yang solid dengan kedua orangtuanya.

Seto Mulyadi, Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia, dalam acara press briefing Chimiland yang digelar Lemonilo di Jakarta, 25 Agustus 2022, menjelaskan bermain beperan sangat penting pada kecerdasan anak.

© Dream

” Bermain dapat meningkatkan kecerdasan anak – kecerdasan fisik, kognitif, moral, sosial emosional dan kreativitas. Orangtua harus menyempatkan waktu untuk bermain bersama anak, seperti berdongeng, bernyanyi, dan menggambar,” kata Kak Seto.

Permainan Tradisional

Indonesia juga memiliki banyak permainan tradisional yang mungkin bisa dimainkan bersama anak. Seperti main egrang, bekel, congkal, main lompat tali dan masih banyak lagi. Anak-anak, khususnya usia di bawah lima tahun, harus menghabiskan lebih sedikit waktu di depan layar dan memiliki lebih banyak waktu untuk aktif bermain jika mereka ingin tumbuh dengan sehat sehat.

Menurut badan kesehatan dunia/ WHO, dianjurkan untuk kembali menghadirkan permainan untuk anak-anak agar dapat mencegah obesitas serta mengajak anak untuk tetap aktif. Hal ini membuat Lemonilo menggelar Chimiland pada 27 hingga 28 Agustus 2022 besok di Taman Lapangan Banteng, Jakarta Pusat mulai pagi hingga sore hari. Ada berbagai permainan tradisional Indonesia yang bisa dimainkan anak-anak.

” Chimiland adalah inisiatif Lemonilo sebagai wadah untuk mengenalkan kembali permainan tradisional anak-anak Indonesia. Selain itu, melalui berbagai macam permainan yang menarik, kami juga ingin mengenalkan gaya hidup aktif bagi anak agar mereka tidak selalu bergantung pada gadget. Setelah puas bermain, anak-anak dapat menikmati camilan bermanfaat dari yaitu Chimi Ubi yang tersedia di lokasi,” ujar Andita Rasyid, VP Marketing Innovation Lemonilo.

Laporan: Meisya Harsa Dwipuspita

Anak Rutin Main Bareng Ayah, Bikin Mentalnya Lebih Kuat Hadapi Stres

Dream – Sebagai tulang punggung, waktu ayah memang lebih banyak untuk bekerja. Meski demikian, kewajiban untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga jangan sampai membuat ayah tak punya waktu untuk anak-anaknya.

Peran pengasuhan memang cenderung lebih banyak dipegang ibu, padahal anak juga sangat membutuhkan ayah. Bukan hanya dalam hal pemenuhan materi, tapi juga tumbuh kembang psikologis, emosi dan kognitifnya.

© MEN

Sebisa mungkin, luangkan waktu 15 hingga 30 menit untuk bermain bersama anak. Lakukan hal ini dengan rutin, efeknya jangka panjang. Bermain dengan ayah memiliki dampak yang luar biasa bagi tumbuh kembang anak. Apa saja?

1. Membantu Perkembangan BahasaAyah dikenal sebagai sosok yang suka membuat perbincangan mendalam dan memancing anak memiliki banyak kosakata baru. Cobalah ajukan lebih banyak pertanyaan pada anak. Ajak si kecil berdiskusi banyak hal. Kebiasaan ini akan menantang keterampilan bahasa anak dan mengasah kemampuan komunikasinya.

2. Asah Kemampuan Pemecahan Masalah dan Perkembangan MotorikAyah memiliki gaya bermain yang unik. Anak-anak yang suka bermain dengan ayahnya, cenderung memiliki kemampuan adaptif dan pemecahan masalah yang baik dibandingkan dengan anak-anak yang tidak banyak bermain dengan ayahnya. Mereka juga lebih terampil, banyak akal, dan memperhatikan setiap masalah yang ada di depan mereka. Selain itu, karena ayah bermain lebih kasar dan bermain satu lawan satu, ini membantu meningkatkan kemampuan mengambil risiko dan perkembangan motorik pada anak-anak.

3. Eksplorasi

Gaya bermain ayah juga melibatkan banyak petualangan dan tantangan. Hal ini memungkinkan anak-anak untuk lebih ingin tahu dan bersemangat mengeksplorasi lingkungan mereka dan bereaksi positif terhadap hal-hal baru. Ini juga membantu anak-anak mengatasi situasi yang tidak dikenal dan menangani situasi stres dengan lebih baik.

© Shutterstock

4. Bonding yang lebih kuatBermain dengan ayah akan membuat hubungan anak dan ayah makin dekat dan solid. Ini membantu anak-anak untuk terhubung ke tingkat yang lebih dalam dengan ayah mereka. Hal ini ternyata menurut penelitian memainkan peran penting dalam menciptakan ikatan positif dengan ayah dan juga membantu dalam menyelesaikan konflik.

Sumber: MomJunction

3 Hal yang Perlu Dikatakan Ayah Pada Anak Lelakinya

Dream – Dalam hal pengasuhan anak, ayah cenderung lebih banyak mencontohkan lewat sikap. Ayah biasanya berusaha memberi tahu dengan sedikit kata-kata dan lebih ingin menjadi sosok teladan untuk anak-anaknya.

Dibandingkan ibu, ayah memang lebih suka memberi tahu banyak hal pada anak lewat contoh. Sebenarnya, anak juga butuh validasi dari ayahnya lewat kata-kata dan hal ini sering dilupakan. Terutama ketika anak mencari tahu alasan sikap ayahnya dan butuh penjelasan.

” Anak-anak tidak tahu apa yang ada di kepala Anda. Penting bagi para ayah untuk sedikit lebih terbuka tentang banyak hal, untuk meningkatkan kecerdasan emosional anak-anak mereka, pengaturan emosi, dan perlakuan umum terhadap orang lain,” ujar Jeff Bostic, M.D., psikiater di MedStar Georgetown University Hospital.

Bersikap terbuka tentang hal tertentu bisa membantu anak dalam hal tumbuuh kembang emosinya. Terutama bagi anak laki-laki, yang sering menginternalisasi gagasan bahwa kerentanan atau kesedihan adalah sifat negatif.

© Dream

” Mereka perlu mendengar hal-hal tertentu keluar dari mulut ayahnya,” pesan Bostic.

Apa saja yang perlu didengar anak dari mulut ayahnya?

1. Kata-kata baik tentang ibunya” I love you, itu sangat bagus. Mendengar ayahnya mengatakan hal tersebut pada ibunya,” ujar Bostic.

Ungkapan cinta, sikap penuh kasih sayang ayahnya pada ibu akan sangat membentuk kepribadian anak lelaki. Ini sebagai contoh penting bagi mereka kelak ketika mengungkap cinta untuk orang sekitar dan pasangannya kelak.

2. Pengakuan akan kegagalan dan memperbaiki masalah

Pastinya ada momen di mana ayah mengalami kegagalan atau berhadapan dengan masalah. Seperti motor yang rusak saat jalan bersama, mobil yang mogok, rencana yang berantakan.

© Shutterstock

” Biasanya para ayah akan menjadi sangat emosi menghadapi situasi ini. Marah, mengumpat mungkin jadi hal yang keluar dari mulut, tapi anak membutuhkan sosok yang mengaku kalau ayahnya sedang stres, bingung dan marah. Hal itu merupakan sangat wajar, karena sebagai manusia kita pasti akan mengalami stres dan tekanan,” ujar Bostic.

Satu lagi yang sangat penting, ketika berhadapan dengan masalah adalah berdiskusi dengan anak untuk mencari solusi. Bagi ayah, jangan gengsi untuk bertanya pada anak saat mencari solusi. Mereka akan belajar banyak lewat hal tersebut.

3. Penjelasan soal emosi

Mengekspresikan kebahagiaan itu baik dan mengungkapkan kekhawatiran sangat baik. Para ayah seringkali segan mengungkapkan emosi yang dialami pada anak melalui kata-kata.

” Jika kita mengalami dan tidak mengungkapkannya, maka cenderung tidak bisa mengelola hal tersebut dengan baik. Hal ini akan sangat dirasakan anak,” ujar Bostic.

Anak bisa mencontohnya, tertanam pada pikiran kalau lelaki harus menyimpan emosi. Hal ini sangat tidak baik bagi perkembangan emosinya. Jadi, utarakan emosi yang sedang dialami pada anak, tak perlu sungkan.

Sumber: Fatherly