redaksiharian.com – Mall @ Alam Sutera sempat sepi ditinggal pengunjung dan tenant. Lantas yang menjadi pertanyaan saat ini, bagaimana cara pengelola menghidupkan kembali suasana mal yang sempat sepi itu?

Direktur Mall @ Alam Sutera Hendra Tirtawinata menjelaskan pada awal pandemi pihak pengelola mal terpaksa harus tutup selama beberapa bulan karena aturan dari pemerintah. Hal ini tentu membuat mal tidak bisa menerima pengunjung untuk datang sama sekali.

Akibatnya, baik pihak pengelola maupun tenant yang ada tidak memiliki pemasukan sama sekali. Sejumlah tenant yang tidak dapat bertahan pun terpaksa harus menutup gerainya saat itu.

Guna menghidupkan kembali suasana mal yang masih sepi usai pandemi, Hendra mengaku pihak manajemen telah merombak konsep bisnis yang dilakukan Mall @ Alam Sutera. Berbagai fasilitas dan pelayanan baru mulai dikembangkan sesuai kebutuhan dan gaya hidup para pengunjung saat ini.

“Sejak abis pandemi ya, kan kita ada lihat juga traffic itu sudah mulai naik, pengunjung mulai datang ke pusat belanja. Kita melihat sekarang itu penting banget bukan cuma pusat belanja, tapi harus jadi center, pusat experience,” ucap Hendra kepada, Kamis (8/6) kemarin.

“Experience-experience orang tuh kalau orang datang, harus orang bisa punya kesan untuk refreshing, jadi bukan orang sekedar datang tuh cuma hanya untuk belanja-belanja dan keperluan yang lain. Tapi dia dapat (pengalaman) apa,” tambahnya lagi.

Karena itu, Hendra mengaku bila pihak manajemen mal saat ini tengah melakukan renovasi dan menggaet tenant-tenant baru yang dapat memberikan pengalaman lebih bagi para pengunjung.

“Lifestyle, sekarang yang dijual semua lifestyle. Kalau dilihat cara kita merenovasi bagian-bagian dari mal kita pun, kita arahkan semua ke yang lifestyle, experience,” tutur Hendra.

Sebagai contoh, Mall @ Alam Sutera telah bekerja sama dengan AEON Store untuk membuka pusat perbelanjaan kebutuhan sehari-hari. Selain itu pihak pengelola juga telah membuka fasilitas baru yang dapat menunjang gaya hidup para pengunjung, yakni driving range Power Golf.

“Sekarang mal di kawasan 5 km sekitar kita ya, yang akan punya supermarket 5.000 sq meter cuma kita, yang punya (golf) driving range cuma kita, yang punya tempat parkir segede gini cuma kita, yang punya mungkin ballroom segede Sutera Hall juga cuma kita,” ungkapnya.

Di luar itu, pihak manajemen mal juga mengaku tengah memanfaatkan lokasi pusat perbelanjaan yang dekat dengan gedung universitas swasta, Bina Nusantara (Binus). Untuk itu pengelola telah menyediakan fasilitas khusus bagi para mahasiswa dan anak-anak muda sekitar seperti tempat makan, spot-spot berfoto, dan wi-fi gratis.

“Selama mereka kuliah, mereka di sana (gedung kampus). Tapi kan kita bikinkan spot-spot di sini yang bisa mereka manfaatkan. Contoh kita punya FUTOPIA, itu saya bisa bilang konsepnya food court plus-plus. Saya bikin food court yang ada lifestyle-nya, seminggu 4 kali saya putarkan live music ada panggungnya,” kata Hendra.

“Kita bikinin banyak photo spot, karena lifestyle-nya anak muda. Wi-fi kita kasih free, kenceng, supaya anak-anak mahasiswa kalau pulang kuliah mau kerja bareng, mau cari tempat nongkrong yang adem, di mana lagi?” jelasnya lagi.

Tidak berhenti di sana, pihak pengelola juga mulai mengadakan kembali berbagai acara atau event mulai dari pameran, school performance, hingga kuliner untuk terus menggaet pengunjung.

Dengan strategi bisnisnya itu semua, Hendra optimis jumlah pengunjung Mall @ Alam Sutera akan terus bertambah. Seiring dengan itu, menurutnya jumlah tenant yang akan menyewa gerai di mal juga akan ikut bertambah. Sebab, menurutnya para tenant akan secara alami memilih untuk menyewa tempat di pusat-pusat perbelanjaan yang ramai pengunjung.

“Kalau semua rencana kita berjalan mulus, dalam dua sampai tiga tahun paling nggak saya merasa mal ini bisa mencapai okupansi yang sudah mumpuni. Mumpuni itu berapa? 90% sudah sehat,” ungkap Hendra.