redaksiharian.com – Platform video berdurasi singkat, TikTok , mengumumkan bahwa deskripsi video (caption) dari konten yang diunggah bisa lebih panjang dibanding sebelumnya.

Penambahan batas caption tersebut kini maksimal mencapai 2.200 karakter, sama seperti pesaingnya Instagram . Kenaikan tersebut cukup besar dibanding sebelumnya yang “hanya” 300 karakter saja.

Artinya, kini para pengguna TikTok dapat menuliskan berbagai macam hal dengan lebih leluasa, seperti deskripsi cerita pendek, produk, resep, dan lainnya yang membutuhkan deskripsi panjang.

Selain meluncurkan fitur di atas, TikTok juga mengumbar beberapa fitur lainnya, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Mashable, Senin (10/10/2022).

Fitur tersebut adalah “Photo Mode”. Fitur baru ini memungkinkan pengguna untuk menggunggah konten berupa foto. Sistem dari konten foto ini pun tidak akan jauh berbeda dengan konten video sebelumnya.

Pengguna akan tetap melihat konten foto dengan model memanjang (rasio 9:16). Ketika ingin melihat konten foto lainnya, pengguna tinggal menggulirkan layar ke atas (swipe up). Jadi, yang berbeda hanyalah format video yang diunggah saja.

Adapun fitur tambahan lainnya adalah pengguna akan mendapatkan perubahan dari cara mengedit video di TikTok, klip video yang akan digunakan, suara, teks, hingga kemampuan untuk menambahkan overlay dan efek suara lainnya.

Dari sejumlah kebaruan yang diumumkan platform, menurut Mashable, seluruh platform utama, salah satunya TikTok, tampaknya terus berusaha untuk menjadi “segalanya”.

Maksud “segalanya” adalah TikTok yang kini menambah batas karakter deskripsi video seharusnya tidak perlu melakukan hal tersebut. Sebab, pada dasarnya platform tersebut berfokus pada video.

Penambahan deskripsi yang lebih panjang terlihat tidak cocok untuk TikTok. Dikarenakan caption yang semakin panjang akan mendorong kolom caption naik menimpa konten video. Sehingga pengguna bakal lebih sulit menonton video tersebut.

Platform-platform utama seperti Instagram dan Twitter belakangan ini juga menghadirkan fitur baru yang kerap mengikuti pesaingnya.

Twitter menghadirkan fitur “Media immersive video” yang memungkinkan pengguna melihat video vertikal seperti TikTok. Sedangkan, Instagram berupaya menjadi sama seperti TikTok lewat Instagram Reels.