RedaksiHarian – Performa Jorge Martin (Prima Pramac) yang menjadi runner-up MotoGP 2023 tidak menggoyahkan minat Ducati untuk membuat dia naik ke tim pabrikan.
Dalam kasus Bastianini, kesinambungannya di tim resmi Ducati dipertanyakan setelah beberapa kali mengalami cedera dan kerja keras Martin.
“Saya ingin mengatakan satu hal, karena saya membaca pernyataan di luar sana yang mulai mengganggu saya,” kata Pernat dilansir dari MotoSan.
“Martin tidak melakukan tugasnya dengan baik karena selalu kembali ke tertinggal. Saya pikir para pembalap harus membiarkan trek berbicara.”
“Enea Bastianini membuatnya berbicara pada 2022, memenangkan konfrontasi dengan Martin,” ucap pria Italia itu.
“Adapun Jorge Martin tanpa mengurangi sedikit pun dari musim 2023, dia tidak bisa mengatakan bahwa dia melampaui Bastianini karena Enea sebenarnya tidak pernah ada di sana.”
“Jadi kalau menurut saya Martin, saya tunggu konfrontasi langsung.”
Selain Bastianini, Pernat menyebutkan favoritnya dalam perebutan gelar juara MotoGP 2024.
“Francesco Bagnaia adalah sebuah fakta. Dia adalah seorang juara yang hebat dan dia akan menjadi orang yang harus dikalahkan,” tutur Pernat.
“Saya lalu akan menyebut Bastianini, dan Marc Marquez,” ujarnya.
“Apakah kita mempertanyakan bakat Marquez? Tentu saja saya memasukkannya ke dalam favorit saya.”
“Dia akan mengendarai motor hebat dan akan berada di dalam garasi tim yang luar biasa dan akan tahu bagaimana menciptakan lingkungan ideal di sekelilingnya.”
“Di Gresini mereka melakukan segalanya dengan baik.”
Pernat juga menyebut kemungkinan ancaman adalah pembalap tim Valentino Rossi: Marco Bezzecchi dan Fabio Di Giannantonio.
Namun, ia tidak menyebut Fabio Quartararo, peraih gelar juara MotoGP 2021 karena mengalami masalah serius bersama Yamaha sejak saat itu.
“Fabio Quartararo mungkin adalah pebalap tercepat dan berperforma terbaik di paddock, tetapi dengan motor itu Anda tidak akan kemana-mana.”
“Penghujatan sebenarnya di tahun 2023 adalah Marc Márquez dan Fabio Quartararo tidak dalam posisi untuk bertarung.”
Dari pihak pabrikan, dia telah mengakui bahwa dia ingin melihat Aprilia memenangkan kejuaraan.
“Namun, saya tidak terlalu percaya kepada pembalap Aprilia,” aku Pernat.
“Aleix Espargaro melakukan keajaiban, namun ia tidak abadi dan ia mulai menjadi tua. Maverick Viñales, sebaliknya, tidak dapat menemukan keteraturan.”
“Aprilia, menurut saya, adalah motor yang hebat dan menurut saya secara keseluruhan merupakan satu-satunya rival sejati Ducati, setidaknya untuk saat ini,” tuturnya.