redaksiharian.com – Presiden RI Joko Widodo mengatakan ada potensi 662 juta ton aspal di tambang aspal Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara. Potensi besar ini harapannya bisa dikembangkan hingga menjadi pusat industri aspal di Indonesia.

Hal ini disampaikannya saat meninjau Pabrik Aspal PT Wika Bitumen di Kabupaten Buton, Sulawesi Selatan pada hari ini. Menurut Jokowi ironisnya hingga kini Indonesia masih melakukan aktivitas impor aspal sebanyak 5 ton setiap tahunnya. Pabrik dalam negeri justru tidak beroperasi.

“Yang problem adalah kita ini malah impor sampai kurang lebih 5 juta ton per tahun. Di sini produksi malah tidak dijalankan, impor terus,” terang Jokowi, dikutip melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden., Selasa (27/09/2022).

“Tadi saya cek yang miliknya Wika tapi ternyata macet, udah itu aja,” tambahnya.

Jokowi berharap, ke depannya potensi ini bisa dikembangkan sehingga Buton bisa bangkit. Diharapkan Buton tidak hanya sekedar sebagai pertambangan aspal, melainkan pusat industri aspal yang menghasilkan nilai tambah.

“Saya sudah berbicara dengan menteri, hari ini kita lihat lapangan lewat kajian yang kita harapkan ada industrial down streaming, ada hilirisasi di sini. pabrik-pabrik industri semua berjalan. Tidak hanya mengambil raw materialnya saja sehingga tidak ada nilai tambah, nggak stop,” jelas Jokowi.

Selaras dengan harapannya itu, Jokowi membuka kesempatan untuk para investor maupun perusahaan yang bersedia mendukung dan mengoperasikan pabrik aspal hingga Buton mampu menjadi pusat industri.

“Semuanya harus dikerjakan oleh Buton. Silakan BUMN, silakan swasta, join. Dengan asing juga silahkan. Tetapi kita ingin ada nilai tambah dari aspal di buton,” katanya.

“Nilai tambah ada di sini, pajak ada di sini, royalti ada di sini, dividen ada di sini, pajak karyawan semuanya ada di sini. Sehingga kita harapkan Buton hidup kembali sebagai industri penghasil aspal, bukan tambang ya,” tambahnya.

Sejalan dengan hal tersebut pula beserta potensi besar yang dimiliki Buton, Jokowi menargetkan dua tahun dari sekarang, Indonesia akan stop impor aspal.

“Sehingga tadi sudah kita putuskan. 2 tahun lagi tidak ada impor aspal,” jelasnya.

“Karena ada potensi 662 juta ton di sini, gede sekali. Sehingga kalau setahun impor 5 juta, itu kita kira-kira masih 120 tahun, ini bisa kita olah aspal yang ada di sini,” tambahnya.