redaksiharian.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyinggung soal harapannya kepada sosok calon presiden yang bakal menggantikannya mulai tahun 2024. Menurutnya, presiden harus membela kepentingan bangsa dan negara tanpa mudah ciut nyali.

Dia mencontohkan apa yang dilakukan oleh pemerintah yang dipimpinnya dalam rangka mempertahankan kebijakan larangan ekspor nikel yang didugat oleh Uni Eropa lewat Dispute Settlement Body (DSB) di WTO. Jokowi juga ingin presiden berikutnya harus meneruskan langkahnya tersebut.

Hal ini diungkapkan Jokowi di depan Ketua PDIP Megawati Soekarnoputri dalam acara Peringatan HUT PDIP ke-50 yang disiarkan virtual, Selasa (10/1/2023).

“Saya ingin Presiden ke depan berani melanjutkannya. Tidak gampang ciut nyali, tidak gentar demi kepentingan bangsa dan negara,” ujar Jokowi.

Jokowi juga menyatakan semua pihak harus mengingat-ingat apa yang didengungkan oleh Presiden Soekarno di awal Indonesia berdiri, yaitu ekonomi Berdikari alias berdiri di kaki sendiri. Sebagai sebuah pemerintahan jangan sampai mau digantungkan dan didikte oleh negara lain.

“Kita semua ingat Bung Karno di tahun 65 beliau sampaikan menolak ketergantungan pada imperialisme dan perluas kerja sama sederajat dan saling menguntungkan. Bung Karno sampaikan itu supaya tidak didikte dan tidak menggantungkan diri oleh negara manapun, ini lah yang ingin kita lakukan, Berdikari,” kata Jokowi.

Jokowi sendiri merupakan salah satu kader PDIP, dia pun berhasil memenangkan pemilu dua kali putaran dengan PDIP. Kini, calon presiden dari PDIP untuk gelaran pemilu berikutnya di 2024 akan ditentukan oleh Megawati. Kabarnya Megawati akan menunjuk kader PDIP untuk menjadi calon presiden di gelaran pemilu 2024.

“Saya sangat senang sekali tadi Ketua Umum Bu Megawati menyampaikan bahwa calonnya (calon presiden) adalah dari kader sendiri,” ungkap Jokowi.