redaksiharian.com – Jet pribadi milik Elon Musk terlihat di Beijing. Namun, rencana CEO Tesla di ibukota China tersebut masih misterius.

Pesawat jet milik Elon Musk, yaitu Gulfstream G650ER 2015, terlihat meninggalkan Alaska pada Selasa pagi kemudian melewati ruang udara Jepang dan Korea Selatan.

Reuters melaporkan jet Elon Musk terlihat di Beijing Capital International Airport pada Selasa (30/5/2023). Kunjungan ini adalah pertama kalinya Musk menginjakkan kaki di Negeri Tiongkok dalam 3 tahun terakhir.

Agenda Musk di China belum diketahui secara pasti. Kabarnya, Musk akan bertemu pejabat senior China dan mengunjungi pabrik Tesla di Shanghai.

Media terafiliasi pemerintah China tidak memberitakan kedatangan Musk di China. Kepada Reuters, Kementerian Luar Negeri China menyatakan pemerintah menyambut baik Musk dan pemimpin bisnis lain untuk mempromosikan “kerja sama yang saling menguntungkan.”

Pada Maret lalu, Reuters melaporkan bahwa Musk berencana mengunjungi China dan akan bertemu dengan Perdana Menteri China Li Qiang.

Musk mengunjungi China di tengah kompetisi pasar mobil listrik China yang makin ketat dan ketidakpastian soal rencana ekspansi pabrik Tesla di Shanghai.

China adalah pasar terbesar Tesla kedua setelah Amerika Serikat. Adapun, pabrik Shanghai adalah pusat produksi paling besar Tesla.

Beberapa hal yang dinantikan investor dari kunjungan Musk adalah kepastian soal rencana peningkatan produksi pabrik di Shanghai menjadi 450.000 unit per tahun dan pembangunan pabrik baterai Megapack.

Selain itu, ada juga isu soal fitur semi-otonom Tesla di China. Fitur serupa kini tersedia di mobil Tesla di pasar lain dengan tambahan harga US$ 15.000 per unit.

Dalam perjalanan udaranya, Musk sempat melempar tweet soal program luar angkasa China yang bertujuan mengirim manusia ke Bulan sebelum 2030.

“Program luar angkasa China jauh lebih maju dari yang disadari kebanyakan orang,” kata Musk.

Isu lain terkait Musk dan China adalah soal layanan internet berbasis satelit Starlink, sebuah unit bisnis di bawah SpaceX. China dikabarkan mengawasai gerak gerik Starlink setelah layanan tersebut digunakan dalam perang Rusia-Ukraina.

BUMN China juga mulai meluncurkan satelit orbit rendah serupa Starlink. Menurut Reuters, militer China menempatkan Starlink sebagai teknologi yang berpotensi mengancam keamanan.