Jepang akan mengeluarkan $1,83 juta untuk upacara pemakaman kenegaraan bagi mantan pemimpin Shinzo Abe, kata pemerintah hari Jumat, meskipun tentangan masyarakat yang marah kian besar karena terungkapnya hubungan partai berkuasa dengan Gereja Unifikasi.

Abe, perdana menteri yang paling lama menjabat namun banyak menimbulkan perpecahan, ditembak dan tewas pada rapat umum kampanye 8 Juli lalu. Meskipun upacara pemakaman diadakan tidak lama kemudian, Jepang telah memutuskan untuk mengadakan acara pemakaman kenegaraan di arena Nippon Budokan Tokyo pada 27 September.

Pemerintah PM Fumio Kishida, seorang anak didik Abe, memutuskan pemakaman kenegaraan itu akan dibiayai sepenuhnya dengan dana negara.

Namun jajak pendapat umum menunjukkan tentangan terus menerus terhadap gagasan tersebut. Dalam jajak pendapat terbaru yang diterbitkan hari Minggu (21/8), 53% responden menentang pemakaman kenegaraan.

Foto mendiang mantan perdana menteri Jepang Shinzo Abe, yang ditembak mati saat berkampanye untuk pemilihan parlemen, terlihat di Markas Besar Partai Demokrat Liberal Jepang di Tokyo, Jepang 12 Juli 2022. (Foto: REUTERS/Kim Kyung-Hoon )

Foto mendiang mantan perdana menteri Jepang Shinzo Abe, yang ditembak mati saat berkampanye untuk pemilihan parlemen, terlihat di Markas Besar Partai Demokrat Liberal Jepang di Tokyo, Jepang 12 Juli 2022. (Foto: REUTERS/Kim Kyung-Hoon )

Masyarakat marah oleh pengungkapan hubungan antara partai yang berkuasa dengan Gereja Unifikasi. Mayoritas luas responden dalam jajak pendapat merasa belum dijelaskan sepenuhnya mengenai hubungan tersebut. Hal ini telah menimbulkan masalah besar bagi Kishida dan mengurangi dukungan terhadapnya.

Gereja yang didirikan di Korea Selatan pada tahun 1950-an dan terkenal dengan pernikahan massalnya ini selama bertahun-tahun telah menghadapi pertanyaan mengenai caranya mengumpulkan sumbangan.

Tersangka pembunuh Abe, yang ditangkap di lokasi beberapa saat setelah penembakan, menyimpan dendam terhadap gereja itu. Ia menuduh gereja itu membuat ibunya bangkrut dan menyalahkan Abe karena mempromosikan gereja tersebut, menurut berbagai berita dan postingan di media sosialnya.

Lelaki itu sedang menjalani evaluasi kejiwaan, lapor media.

“Abe sangat dihormati di Jepang dan di dunia internasional, dan ada banyak pesan belasungkawa (sejak kematiannya),” kata kepala sekretaris kabinet Hirokazu Matsuno dalam konferensi pers.

“Kami percaya, Jepang sebagai negara perlu menanggapi ini sebagai etiket internasional, dan karena itu kami memutuskan bahwa yang terbaik adalah melakukan pemakaman ini sebagai acara resmi yang diselenggarakan pemerintah dan dihadiri tamu internasional,” ujarnya.

Pemakaman terakhir untuk seorang perdana menteri yang didanai sepenuhnya oleh pemerintah adalah untuk Shigeru Yoshida pada tahun 1967. Pemakaman selanjutnya dibiayai oleh negara dan Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa, di mana Abe adalah anggota yang berpengaruh.

Beberapa pemimpin dan mantan pemimpin dunia diperkirakan akan menghadirinya, dengan berbagai laporan berita yang menyatakan pengaturan sedang dilakukan untuk kehadiran mantan presiden AS Barack Obama.

Presiden Rusia Vladimir Putin tidak akan menghadirinya, kata Kremlin pada Juli lalu. [uh/ab]

Artikel ini bersumber dari www.voaindonesia.com.