redaksiharian.com – Sebanyak 13 jemaah haji yang dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah dievakuasi bertahap mulai hari ini, Jumat (9/6/2023), ke Makkah .
“Ada 13 pasien yang akan dievakuasi (bertahap). Untuk pagi ini 2 pasien, nanti malam 3 pasien menggunakan ambulans,” ujar dr Rikho Ade Putra, penanggung jawab evakuasi KKHI Madinah, Jumat.
Ricko menjelaskan, evakuasi pasien dilakukan karena kelompok terbang (kloter) mereka sudah berangkat ke Makkah lebih awal.
Dalam sehari, ada 2 pemberangkatan ambulans dari Madinah. Hal ini karena hanya ada satu mobil ambulans.
Sementara perjalanan dari Madinah ke Makkah membutuhkan waktu lima jam. Dengan perhitungan pulang pergi, waktu yang dibutuhkan mencapai 10 jam, belum termasuk istirahat.
Karenanya dalam sehari, hanya ada 2 pemberangkatkan pagi dan malam.
“Mereka (pasien yang dievakuasi) paling banyak sakit jantung dan paru-paru. Mereka lansia semua,” kata Rikho Ade.
Pantauan Kompas.com, jemaah haji yang berangkat pagi ini ke Makkah, pergi dengan mengenakan kain ihram.
Sebelum berangkat, ia dibimbing konsultan ibadah untuk membacakan niat ihram dan menjelaskan apa yang harus dilakukan pasien begitu sampai di Makkah.
Beberapa keringanan dijelaskan oleh Konsultan Ibadah Daerah Kerja Madinah, KH Wazir Ali, kepada jemaah haji sakit .
“Mudah-mudahan di Makkah sehat ya, pak (tidak masuk rumah sakit). Tapi kalau kembali sakit, nanti bisa menggunakan haji qiran (ibadah haji dan umrah jadi satu),” tutur Wazir.
Setelah mengurus beberapa dokumen, jemaah tersebut diberangkatkan menggunakan ambulans ke Makkah didampingi dokter dan perawat.