redaksiharian.com – Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono mengungkapkan, jumlah jemaah haji yang meninggal dunia hingga saat ini mencapai 21 orang.

Jumlah ini menjadi yang tertinggi dalam empat tahun terakhir, ketika operasional penyelenggaraan ibadah haji memasuki hari ke-15.

Tahun lalu, jumlah jemaah haji yang wafat hingga hari terakhir operasional penyelenggaraan ibadah haji mencapai 89 orang.

“Yang kelihatannya memang dari evaluasi sampai saat ini ada 21 yang sudah wafat. Ini yang tertinggi di 4 tahun terakhir. Mudah-mudahan akan tidak semakin meningkat dan akan kami upayakan semaksimal mungkin,” kata Dante usai rapat koordinasi dengan Menteri PMK Muhadjir Effendy di Jakarta, Selasa (6/6/2023).

Adapun salah satu upaya yang dilakukan adalah menyiapkan tenaga kesehatan di Tanah Suci. Ia menyebut, jumlah tenaga kesehatan yang tersedia mencapai 1.917 orang, terdiri dari dokter, dokter spesialis, dan perawat.

Tenaga kesehatan ini akan membantu para jemaah dan mengobatinya. Ke depan, kata dia, pihaknya akan menyediakan tenaga psikolog dan psikiater sebagai tambahan atau penguatan medis.

“Mungkin pada beberapa tahun ke depan kita juga memerlukan tenaga psikolog atau psikiater sebagai tambahan dan penguatan tenaga medis,” beber dia.

Lebih lanjut Dante menyampaikan, tenaga medis maupun petugas diperlukan mengingat porsi jemaah haji lansia pada tahun ini merupakan yang tertinggi.

Hal ini sedikit banyak dipengaruhi oleh kebijakan batas usia yang diberlakukan Arab Saudi selama pandemi Covid-19. Kala pandemi, jemaah yang pergi ke Arab Saudi dibatasi maksimal berusia 65 tahun.

Dengan demikian, jemaah haji lansia yang harusnya berangkat di tahun-tahun tersebut, harus menunda keberangkatannya.

Secara rinci Dante menyebut, jumlah jemaah lansia berusia 60 tahun ke atas mencapai 66.943 atau 45,7 persen dari kuota jemaah haji Indonesia tahun 2023.

“Jemaah lansia yang ada pada tahun ini adalah yang tertinggi dibandingkan 4 tahun terakhir, sebanyak 45,7 persen. Dan beberapa penyakit yang sudah teridentifikasi, antara lain adalah penyakit jantung, hipertensi yang paling banyak, kemudian diabetes, dan penyakit paru paru,” ungkapnya.

Selain itu, para tenaga kesehatan ini disiagakan, karena cuaca di Arab Saudi mencapai 40 derajat celcius.

Dante menyampaikan, suhu saat jemaah wukuf di Arafah diperkirakan mampu menyentuh 50 derajat celcius.

Hari ini, Suhu di Madinah berkisar 28-40 derajat celcius, dan di Mekkah mencapai 30-41 derajat celcius. Suhu kota Mekkah lebih panas dibanding di Kota Madinah.

“Dengan adanya peningkatan jumlah jemaah lansia yang tertinggi tahun ini, kemudian iklim yang makin lama makin meningkat, maka risiko kesehatan akan semakin meningkat,” jelas dia.

Sebagai informasi, saat ini secara bertahap jemaah haji Indonesia diberangkatkan dari Mekkah menuju Madinah untuk melaksanakan umrah, setelah shalat 40 waktu (arbain) berturut-turut di Madinah.

Per hari ini, jemaah yang sudah diberangkatkan dari Madinah ke Mekkah berjumlah 8.788 jemaah atau 23 kloter. Sedangkan, jemaah dan petugas yang sudah tiba di Kota Madinah berjumlah 81.198 orang atau 211 kelompok terbang.