redaksiharian.com – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Komisaris Jenderal Rycko Amelza Dahniel memastikan BNPT perlu meningkatkan kewaspadaan atas potensi radikalisme maupun terorisme jelang pesta rakyat 2024 mendatang.

BNPT bersama Kementerian Agama, MUI, Polda Jabar, Kodam III Siliwangi dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat pun melakukan pertemuan dengan 23 ormas Islam maupun Dai dan Daiyah Jabar dalam Sarasehan Bersama Dai dan Daiyah seluruh Jabar di Kota Bandung, Rabu 24 Mei 2023.

“Tadi kita memberikan gambaran tentang kekinian, tentang tahun politik tentunya ideologi atau paham ini (teroris) harus semakin lebih tindakan-tindakan baik dengan menggunakan cara-cara konvensional, tatap muka di sekolah-sekolah SD SMP SMA, universitas, pondok pesantren,” ucapnya.

Tak hanya itu pihaknya juga melakukan penyebaran konten-konten yang damai, yang menyejukkan yang menunjukkan wajah Islam yang rahmatan lil alamin, dan menolak segala bentuk kekerasan.

“Paham apapun, karena sesungguhnya tidak ada satu agama pun yang mengajarkan tentang kekerasan. Paham ini (terorisme) sesungguhnya tidak mengajarkan hal itu,” tuturnya.

“Mereka (teroris) tidak benar-benar ingin mengajarkan keyakinan agama di sini karena mereka mengajarkan kekerasan, tujuan mereka adalah mendapatkan kepuasan, tujuan yang politik, dengan menipu memanipulasi para umat dengan menggunakan simbol-simbol dan atribut agama yang suci,” kata dia melanjutkan.

Pada kesempatan tersebut mereka sudah membangun menyatukan tekad dan bahkan berikrar untuk menjaga negeri ini agar tetap aman, harmonis dan memperkuat rasa kebangsaan.

“Silaturahmi ini bertujuan kita menyamakan persepsi tentang program-program kontra radikalisasi terhadap berbagai ajaran-ajaran yang mengajarkan kekerasan yang mengarah pada radikalisme dan terorisme termasuk intoleran baik yang berkembang dalam dunia sosial, media informasi elektronik maupun dalam kehidupan masyarakat,” ucapnya.

Pihaknya mengapresiasi upaya Kemenag maupun MUI yang telah mengirim para dai dan daiyah ke seluruh Indonesia.

“Kemenag menugaskan lebih daripada 50 ribu dai dan daiyah se indonesia, dari MUI 1300 yang sudah terstandarisasi untuk menyebarkan khusus untuk menyebarkan meluruskan pemahaman, memberikan penjelasan mengoreksi permasalahan yang berkaitan,” kata dia.***