Kabinet Kanselir Jerman Olaf Scholz, pada Rabu (24/8), menyetujui undang-undang yang memastikan berlanjutnya langkah-langkah perlindungan dasar untuk mengatasi pandemi virus corona pada musim gugur dan musim dingin, ketika lebih banyak kasus COVID-19 diperkirakan akan terjadi.
Pemaparan aturan – yang juga mencakup kewajiban baru untuk memakai masker wajah tipe N95 ketika melakukan perjalanan jarak jauh dengan kereta api, bus dan pesawat – bertepatan dengan publikasi foto yang menunjukkan Kanselir Olaf Scholz dan Menteri Ekonomi Robert Habeck terbang ke Kanada awal pekan ini tanpa mengenakan masker.
Foto itu memicu kritik publik yang kuat terhadap dugaan penerapan standar ganda bagi politisi dan orang biasa. Pasalnya, saat ini masker medis wajib dikenakan di pesawat dan transportasi umum, meskipun masker jenis N95 tetap menjadi rekomendasi utama.
Menteri Kehakiman Marco Muschmann dan Menteri Kesehatan Karl Lauterbach mengatakan kepada wartawan bahwa aturan pandemi khusus yang berlaku untuk Angkatan Udara Jerman – yang mengoperasikan penerbangan pemerintah – telah dipenuhi dan semua orang yang ada dalam penerbangan tersebut, termasuk para pemimpin bisnis dan wartawan, sudah dites PCR sebelum naik pesawat.
Muschmann menegaskan “secara politik, saya akan merekomendasikan hal ini kepada para pejabat pemerintah federal, dan sedianya menerapkan aturan yang sama di mana pun… karena jika tidak, tentu saja akan muncul perasaan bahwa kita memaksakan sesuatu kepada warga, tetapi tidak ingin memaksakan hal yang sama pada diri kita sendiri.
“Itulah sebabnya saya bisa memahami sampai batas tertentu mengapa ada begitu banyak pembicaraan tentang hal itu,” tambahnya.
Selain kewajiban menggunakan masker jenis N95 dalam perjalanan jarak jauh, langkah-langkah baru yang akan mulai berlaku mulai 1 Oktober 2022 hingga 7 April 2023 juga akan mencakup kewajiban untuk mengenakan masker dan melakukan tes COVID-19 sebelum mengakses rumah sakit, panti jompo, dan lembaga serupa dengan orang-orang yang rentan.
Selain kebijakan itu, 16 negara bagian di Jerman akan memiliki wewenang untuk mengadopsi aturan mereka sendiri, tergantung pada seberapa parah dampak virus itu terjadi di daerah mereka. Pemerintah negara bagian dapat memutuskan untuk mewajibkan masker di transportasi umum lokal, di sekolah – untuk siswa kelas lima ke atas – dan di acara-acara publik dalam ruangan.
Jika virus merebak lebih luas lagi, jumlah orang di acara-acara publik dapat kembali dibatasi dan uji medis dapat menjadi keharusan.
Muschmann menekankan bahwa tidak akan ada lagi kebijakan lockdown – atau penutupan sebagian wilayah dan penghentian sebagian kegiatan – tidak peduli bagaimana pandemi itu merebak selama musim dingin.
“Siswa tentu merupakan kelompok yang paling menderita di masa pandemi… terutama terkait hak mereka mendapat pendidikan,” ujar Muschmann. [em/rd]
Artikel ini bersumber dari www.voaindonesia.com.