RedaksiHarian – Francois Letexier bertugas sebagai wasit untuk duel Indonesia versus Guinea di Stade Pierre Pibarot, Kamis (9/5/2024).
Kepemimpinan pria berumur 35 tahun itu berujung kemenangan 1-0 bagi wakil Afrika.
Gol tunggal Guinea, yang dicetak Ilaix Moriba via penalti, menjadi sorotan dengan Letexier sebagai objek utamanya.
Letexier menunjuk titik putih setelah menganggap Witan Sulaeman menjatuhkan pemain lawan di kotak terlarang.
Padahal, dalam siaran ulang terlihat bahwa pelanggaran yang dilakukan sang kapten terjadi di luar kotak penalti.
Ini bukan satu-satunya keputusan kontroversial si wasit asal Prancis.
Saat laga berjalan 74 menit, Letexier lagi-lagi memberi hadiah penalti buat Guinea usai Alfeandra Dewangga menjegal Algassime Bah.
Padahal tekel Dewangga terlihat mengarah ke bola.
Beruntung bagi Indonesia karena eksekutor Guinea, Algassime Bah, gagal nyekor lewat titik putih.
Kemudian Letexier kembali merugikan kubu Indonesia dengan memberikan kartu merah kepada pelatih Shin Tae-yong yang melancarkan protes keras.
Sederet kejadian tersebut menambah panjang jejak hitam Letexier.
Selama berkarier sebagai wasit, dia sudah cukup sering bikin keputusan kontroversial.
Salah satu contohnya terjadi saat Saint-Etienne menjamu Le Havre pada 20 Oktober 2022.
Kala itu, Letexier memberi empat kartu merah buat tuan rumah.
Masih tahun yang sama, tanggal 24 Oktober, Letexier lagi-lagi bikin kontroversi sewaktu Nantes bertandang ke markas Nice.
Sang pengadil lapangan tidak memberi penalti bagi kubu tamu meski bola jelas mengenai tangan pemain tim tuan rumah, Mattia Viti.
Letexier pun memberikan penalti kontroversial untuk Nice.
Tak berhenti sampai di sana, sosok kelahiran Bedee itu juga mengganjar dua pemain Nantes dengan kartu merah.
Imbasnya, Letexier menerima ancaman pembunuhan dari oknum penggemar Nantes.
Total sudah 307 laga resmi diwasiti oleh Letexier.
Selama memimpin pertandingan, dia 49 kali memberikan kartu merah langsung buat pemain.
Adapun kartu kuning yang keluar dari saku Letexier berjumlah 1.152 buah.