redaksiharian.com – Otoritas China mencopot spanduk berisi seruan protes yang terpasang di sebuah jalan layang di ibu kota, Beijing.

Spanduk tersebut sempat difoto dan beredar luas di media sosial China pada Kamis (13/10/2022), hanya beberapa hari sebelum Kongres Partai Komunis.

Spanduk itu memuat beberapa slogan termasuk seruan agar Presiden China Xi Jinping turun dan diakhirinya kebijakan Covid-19 yang ketat.

Dalam gambar yang beredar di media sosial, asap terlihat mengepul dari jalan layang Sitong di Distrik Haidian, Beijing, tempat spanduk itu dipasang.

Distrik Haidian adalah tempat banyak universitas bergengsi berada, sebagaimana dilansir Reuters, Jumat (14/10/2022).

Insiden itu terjadi pada waktu yang sangat sensitif di China. Pihak berwenang dalam siaga tinggi menjelang kongres ke-20 Partai Komunis China yang berkuasa.

Dalam Kongres Partai Komunis China tahun ini, Xi Jinping diperkirakan akan mengamankan masa jabatan ketiga sebagai Presiden China.

“Mari kita mogok dari sekolah dan dari tempat kerja dan singkirkan pengkhianat diktator Xi Jinping,” tulis salah satu slogan.

Sangat tidak biasa bagi Xi untuk disebutkan secara khusus dalam aksi protes di China.

“Kami tidak ingin tes Covid, kami ingin makan. Kami tidak ingin di-lockdown, kami ingin bebas,” bunyi slogan lain.

Kehadiran polisi

Reuters melaporkan, terlihat kehadiran polisi di daerah tersebut pada Kamis malam waktu setempat.

Polisi Beijing dan pemerintah kota tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters yang dikirim ke akun WeChat resmi mereka.

Istilah pencarian yang terkait dengan gambar dan topik protes tidak membuahkan hasil di internet China yang sangat disensor. Namun, ada beberapa referensi tidak langsung yang ditemukan.

“Ada orang pemberani di Beijing hari ini,” tulis seorang pengguna media sosial China.

Yang lain menunjukkan dukungan di aplikasi WeChat dengan membagikan tautan ke lagu yang sebelumnya kurang dikenal berjudul Jembatan Sitong.

Menjelang Kamis sore, lagu itu disensor di berbagai aplikasi musik di China.

Hu Xijin, mantan editor Global Times mengetwit bahwa situasi di China normal.

“China saat ini stabil, terutama ibu kotanya Beijing. Epidemi Covid-19 telah dikendalikan dengan baik di sini. Di Beijing tidak ada ketidakpuasan publik disebabkan oleh pengendalian epidemi seperti di beberapa tempat terpencil lainnya di Cina,” kata Hu.