redaksiharian.com – Inflasi beberapa bulan ke belakang menjadi sorotan pemerintah, terutama setelah pandemi Covid-19. Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) akhirnya menyepakati 5 langkah strategis guna menjaga angka inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) dalam kisaran 3,0 persen + 1 persen pada 2023.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyebut agenda ini sebagai langkah strategis jelang hari besar nasional di Indonesia.

“HLM TPIP merupakan agenda strategis untuk mencapai capaian 2023 terutama menghadapi Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Lebaran dan Idul Fitri 2023,” ujar Menko Airlangga dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman Kementerian Keuangan.

Kelima langkah strategis tersebut akan ditempuh melalui penguatan koordinasi pusat dan daerah. Berikut langkah strategis yang akab dilakukan untuk menjaga inflasi di Indonesia.

– Penguatan koordinasi kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

– Menjaga inflasi komponen Volatile Food (VF), terutama pada masa HBKN dalam kisaran 3 persen – 5 persen.

– Memperkuat ketahanan domestik melalui akselerasi program lumbung pangan dan perluasan kerja sama antardaerah.

– Memperkuat ketersediaan data pangan untuk mendukung perumusan kebijakan pengendalian inflasi .

– Memperkuat sinergi komunikasi untuk mendukung pengelolaan ekspektasi inflasi masyarakat.

Airlangga menambahkan bahwa anggaran ketahanan pangan Indonesia mencapai Rp104,2 triliun. Selanjutnya, pemerintah dan BI melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) berkomitmen untuk terus memperkuat ketahanan pangan nasional.

“Dari anggaran ketahanan pangan, tadi disampaikan Ibu Menteri Keuangan ada Rp104,2 triliun ada di K/L maupun di non-K/L. Kemudian ke depan, pemerintah dan Bank Indonesia, baik di tingkat pusat maupun daerah, mendorong sinergi agar inflasi IHK tetap dalam sasaran 2023.

“Tentunya, ini merupakan momentum untuk pemulihan ekonomi nasional. Dan inflasi yang terjaga diharapkan menjadi pondasi untuk perekonomian di 2023,” kata Airlangga.

Pengendalian inflasi pangan akan ditempuh melalui peningkatan produktivitas dan efisiensi rantai pasok pangan domestik serta memastikan upgrade kualitas data pangan. Upaya ini diharapkan mampu mendukung ekonomi berkelanjutan di Indonesia.***