redaksiharian.com – Pendiri Alibaba Group, Jack Ma , dilaporkan kembali muncul di China. Menurut dua sumber yang mengetahui kabar ini, Jack Ma disebut telah kembali ke tanah kelahirannya sejak minggu lalu.
Mantan guru bahasa Inggris ini disebut mengunjungi sekolah Yungu. Hal ini dikonfirmasi oleh pihak Sekolah Yungu dan pemberitaan dari surat kabar South China Morning Post (SCMP) yang dimiliki oleh Alibaba.
Menurut informasi dari akun resmi WeChat Sekolah Yungu, Jack Ma membahas topik-topik seperti chatbot ChatGPT yang didukung kecerdasan buatan ketika bertandang ke sana baru-baru ini. Jack Ma juga mengatakan dia berharap untuk kembali mengajar suatu hari nanti.
Sekolah Yungu itu ternyata didirikan oleh Ma dan pendiri Alibaba lainnya di timur Hangzhou pada tahun 2017. Tidak ada informasi soal berapa lama Jack Ma berencana untuk tinggal di China kali ini.
Dalam sebuah foto, tampak Jack Ma yang mengenakan kaos lengan panjang berwarna putih. Ia dan beberapa orang lainnya tampak tengah berdiskusi di sebuah balkon.
Menurut laporan Reuters berdasarkan lima sumber yang mengetahui masalah ini, Perdana Menteri China yang baru, Li Qiang dilaporkan memang telah meminta Jack Ma untuk kembali ke China sejak akhir tahun 2022.
Li Qiang dilaporkan melibatkan orang-orang yang dekat dengan Ma, seperti rekan bisnisnya, untuk membujuk pendiri Alibaba secara langsung saat dia tinggal di Jepang.
Tidak diketahui secara pasti apakah kepulangan Jack Ma ini buntut dari bujukan tersebut atau tidak.
Yang jelas, Li Qiang disebut juga sudah mengetahui soal kepulangan Jack Ma ke China. Ia mengakui kembalinya Ma ke China daratan dapat membantu meningkatkan kepercayaan bisnis di kalangan pengusaha, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Reuters, Selasa (28/3/2023).
Untuk menyegarkan ingatan, Jack Ma seolah “menghilang” dari sorotan publik setelah melontarkan kritik pedas terhadap regulator finansial dan perbankan China dalam sebuah pidato di Shanghai, China, pada Oktober 2020 lalu.
Pernyataan Ma agaknya membuat panas telinga pemerintah China yang kemudian memperketat regulasi bisnis fintech. Akibatnya, perusahaan fintech Ant Group milik Ma gagal melantai di bursa saham.
Pemerintah China pun membentuk satuan tugas (satgas) untuk menyelidiki dugaan praktik monopoli yang dilakukan oleh Alibaba.
Sejak ada tekanan dari pemerintah China, Jack Ma seolah mengasingkan diri dari publik. Padahal, selama ini Ma dikenal sosok yang cukup sering tampil di media.
Kemudian pada akhir 2021, Taipan itu diyakini meninggalkan China daratan dan mengungsi ke luar negeri.
Selama lebih dari setahun terakhir, Jack Ma tertangkap kamera sempat mengunjungi Jepang, Spanyol, Australia, Thailand, dan Belanda. Ma juga dikabarkan pernah melakukan kunjungan reguler ke Amerika Serikat dan Israel.
Bukan pertama kali ke China
Ini bukan pertama kalinya Jack Ma kembali ke China. Pada awal 2022 lalu, Jack Ma terlihat menghadiri sebuah upacara di sekolah dasar di pulai tropis Hainan.
Saat itu, ia ikut berpartisipasi dalam panggilan video dengan 100 guru pedesaan dari 24 provinsi di seluruh negeri.
Kerjaan Jack Ma saat tinggal di luar negeri
Jack Ma dikabarkan sempat tinggal selama enam bulan di Jepang bersama keluarganya, menurut laporan dari Financial Times.
Selama di Jepang, Ma masih menghindar dari sorotan publik dengan menghabiskan waktunya untuk berbisnis sekaligus berlibur, salah satunya dengan mengunjungi pemandian air panas di Jepang.
Dia juga melakukan beberapa hobi, seperti melukis dan mengoleksi karya seni. Taipan itu juga disebut melakukan olahraga ski di sudatu desa di luar Tokyo.
Tidak hanya menghabiskan waktu untuk hobinya, Ma konon bergabung ke dalam sebuah klub keanggotaan ekslusif di distrik Ginza dan Marunouchi untuk berkumpul bersama para pebisnis dari China yang pindah ke Jepang.
Kabarnya, Ma membawa koki dan petugas keamanan pribadi selama di Negeri Sakura. Namun, spekulasi lain yang beredar mengatakan bahwa tujuan Ma tinggal di Jepang adalah untuk memperluas bisnisnya di luar e-commerce (Alibaba), yakni ke bidang sustainability (berkelanjutan).
Ma juga sempat bertandang ke Belanda, tepatnya ke Wageningen University & Research (WUR). Itu merupakan universitas yang tersohor dengan studi pertaniannya di Belanda.
Kabarnya, Ma ingin mempelajari cara meningkatkan produksi pangan dan mendapatkan lebih banyak pengetahuan tentang peternakan, serta perikanan berkelanjutan.
Tujuannya adalah agar bisa mengembangkan pertanian dan pangan termasuk di gurun Gobi yang terletak di bagian selatan Mongolia, China.
Minat Jack Ma pada bidang pertanian tampaknya bukan hal yang baru. Dikarenakan pada Oktober 2021 lalu, dirinya pernah melakukan perjalanan ke Eropa untuk menambah pengetahuan tentang sektor pertanian.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.