redaksiharian.com – Polisi Israel menangkap sembilan warga Palestina selama bentrokan di Yerusalem timur, saat ketegangan melonjak di kota itu dan di seluruh Tepi Barat yang diduduki.

Dilansir kantor berita AFP, Jumat (14/10/2022), warga Palestina melancarkan aksi mogok yang jarang terjadi di Yerusalem timur yang dicaplok Israel, termasuk menutup toko-toko, sebagai tanggapan atas operasi selama berhari-hari oleh pasukan keamanan Israel di kamp pengungsi Palestina di Shuafat.

Di kamp tersebut, Israel sedang mencari tersangka pembunuh tentara Israel berusia 18 tahun, Noa Lazar, yang ditembak mati Sabtu lalu di sebuah pos pemeriksaan Shuafat.

Dengan perburuan pembunuh tentara tersebut sedang berlangsung, polisi Israel mengatakan mereka telah menangkap sembilan warga Palestina pada Kamis (13/10) yang “melempar batu dan bom molotov serta menyerang petugas”. Dengan ini berarti sudah 23 orang warga Yerusalem timur yang ditahan sejak Rabu (12/10) lalu.

Munib al-Qutob, seorang pekerja darurat, mengatakan kepada AFP bahwa ada “banyak korban luka akibat peluru karet dan menghirup gas air mata”.

Seorang warga Palestina di Shuafat, yang meminta namanya dirahasiakan, mengatakan kepada AFP bahwa pasukan Israel “penuh kemarahan karena mereka tidak dapat menangkap” tersangka Palestina berusia 22 tahun dalam pembunuhan tentara tersebut.

Polisi mengatakan bentrokan juga terjadi di kawasan Issawiya dan Silwan di Yerusalem timur, dengan dua petugas terluka ringan.

Polisi Israel mengatakan pada hari Kamis bahwa pasukan cadangan polisi perbatasan dipanggil untuk “menjaga ketenangan” di Yerusalem dan sekitarnya.