redaksiharian.com – Pemerintah Iran telah mengecam keputusan Inggris untuk menjatuhkan sanksi kepada polisi moral Iran setelah kematian Mahsa Amini memicu protes di berbagai penjuru republik Islam itu.

Protes mematikan berkobar pada 16 September, beberapa hari setelah perempuan berusia 22 tahun itu ditangkap oleh polisi moral Iran di Teheran.

Mahsa Amini disebut ditangkap setelah dianggap tak menutup rambut dengan jilbab secara sempurna.

Dalam sebuah pernyataan pada Senin (10/10/2022), Inggris mengumumkan menjatuhkan sanksi kepada polisi moral Iran secara keseluruhan, serta komandan polisi Iran dan kepala milisi Basij yang terkait dengan Korps Pengawal Revolusi Islam.

Dilansir dari AFP, sebagai tanggapan, Iran mengatakan telah memanggil duta besar Inggris untuk Teheran pada hari yang sama dan menggambarkan sanksi yang baru diberlakukan “tidak berdasar”.

Iran mengecam Inggris karena ikut campur dalam urusan internal Republik Islam Iran.

Iran mengatakan puluhan orang telah tewas dalam protes yang dipicu oleh kematian Amini, termasuk 18 personel keamanan, dan ratusan telah ditangkap dalam apa yang disebutnya “kerusuhan”.