2 menit

Investasi tanah, apartemen dan rumah kerap disandingkan karena menyimpan potensi masing-masing.

Seringkali para calon investor properti dibingungkan dengan pilihan—mana yang lebih menguntungkan antara tanah, rumah atau apartemen.

Tiga opsi ini kerap menjadi batu sandungan investor yang hendak memulai kiprah.

Tak jarang mereka lama berpikir hanya untuk menilai mana yang harus dipilih.

Memang, semuanya akan untung juga…

Tapi toh, bukan di situ kunci pertanyaannya.

Satu hal yang sering dipermasalahkan, lebih untung mana?

Investor baru ‘kan maunya langsung dapat profit besar, kalau bisa dengan risiko minim?

Nah, jika kamu tipikal investor seperti itu, memilih investasi tanah bsa jadi opsi paling mudah!

Mengapa Investasi Tanah Lebih Menguntungkan?

jual tanah

Pada dasarnya, lebih dari 50 persen nilai properti berada pada tempat ia berpijak.

Dengan kata lain, kenaikan harga properti ditentukan dari seberapa tinggi harga tanah tersebut.

Ya, aturan ini adalah pedoman umum sekaligus pemahaman dasar dalam investasi properti.

Tanah dianggap sebagai aset karena nilainya terus meningkat.

Sementara bangunan, walau juga dianggap sebagai aset, tapi nilainya bisa mengalami depresiasi.

Tak pelak, bangunan sendiri mempunyai rentang kehidupan hanya sekitar 40 tahun…

setelah itu, ia harus dibangun ulang atau renovasi agar pondasinya dapat berdiri secara prima.

tanah atau rumah

Buat investor pemula, perlu dipahami bahwa sebetulnya, kekayaan properti berasal dari tanah.

Bangunan hanya berfungsi sebagai sarana mendapatkan nilai sewa, juga menutup biaya yang harus dibayarkan saat memiliki tanah.

Namun demikian, investasi tanah lebih minim biaya dibandingkan memiliki rumah atau apartemen.

Jika investor tanah harus membayar PBB dan membayar pagar agar tidak dicomot orang, maka mereka yang punya apartemen atau rumah akan dikenakan biaya tambahan lain.

Sebagai contoh, Sahabat 99 harus mengeluarkan biaya listrik, air, dan kebersihan bulanan untuk rumah.

Sementara apartemen, kamu mesti menyiapkan service charge serta sinking fund.

Persaingan Minat Antara Tanah, Rumah, dan Apartemen

investasi properti

Jika membahas investasi rumah, Sahabat 99 mesti paham cara menghitung Land Content Racio (LCR).

Berdasarkan LCR, luas antara tanah dan bangunan minimal harus 2 banding 1.

Sebagai contoh, jika luas tanah 400 meter persegi, maka ideal bangunan harus seluas 200 meter persegi.

Kenapa? Karena jika bangunan harus dirobohkan, maka investasi kamu pun tidak akan buyar semua.

Lantas ketika hendak investasi apartemen, kita mesti mempertimbangkan pasar sewa.

Selama masih ada potensi, maka perputaran uang bisa menguntungkan…

Jika dirasa tidak, maka jangan coba-coba!

investasi apartemen

Perlu diakui bahwa sewa adalah satu-satunya poin keunggulan investasi apartemen dibandingkan rumah dan tanah.

Nilai sewa apartemen selalu lebih tinggi dibandingkan rumah dan tanah…

Tetapi, peningkatan harganya pasti dan akan selalu lebih kecil.

Berarti tanah lebih menguntungkan dong? Belum tentu juga!

Asal paham cara mainnya, kita pasti bisa meraup pundi-pundi dari ketiga pilihan investasi di atas.

Maka dari itu, disarankan bagi kamu agar memperhitungkan secara bijak.

***

Semoga bermanfaat, Sahabat 99.

Simak informasi menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.

Kunjungi www.99.co/id dan rumah123.com untuk menemukan hunian impianmu, karena kami selalu #AdaBuatKamu.

Cek sekarang juga!

Artikel ini bersumber dari www.99.co.