redaksiharian.com – Perusahaan pengembang properti PT Intiland Development Tbk (kode saham: DILD) menargetkan marketing sales atau penjualan bisa mencapai sebesar Rp2,4 triliun pada tahun 2023.
Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland Archied Noto Pradono setelah RUPST di Jakarta, Rabu, menyampaikan perseroan akan berupaya untuk mengejar target dengan meningkatkan penjualan stok unit atau inventori, dari proyek-proyek berjalan maupun pengembangan baru di segmen high rise, kawasan perumahan dan kawasan industri.
Ia menyebut saat iniperseroan memiliki stok unit atau inventori dari sejumlah proyek di segmen pengembangan mixed-use and high rise, diantaranya yakni di Jakarta, seperti apartemen 1Park Avenue, Fifty Seven Promenade, Regatta, dan SQ Rés, serta di Surabaya seperti Apartemen Praxis, The Rosebay, Sumatra36, dan Spazio Tower.
Pada tahun 2023 ini, pihaknya memproyeksikan kondisi pasar properti di Indonesia masih cukup menantang, namun, akan lebih baik dibandingkan tahun lalu, seiring tingkat kebutuhan masyarakat terhadap produk properti dan investasi yang berangsur membaik pasca pandemi COVID-19.
Pihaknya menyebut saat ini pertumbuhan pasar properti masih ditopang oleh pembelian rumah tapak yang didominasi oleh pembeli akhir (end user), sedangkan, tren penjualan untuk pasar apartemen masih relatif tertahan dan tumbuh secara perlahan.
“Kami mencermati pertumbuhan pasar produk rumah tapak yang menyasar end user masih cukup stabil sejak tahun lalu. Kami akan mencoba memanfaatkan momentum dan tren ini melalui pengembangan produk dan klaster baru di proyek-proyek yang saat ini sudah berjalan,” ujar Archied.
Selain itu, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), perseroan menyetujui pengangkatan Sofyan A. Djalil sebagai Wakil Komisaris Utama Perseroan.
Archied menyampaikan bergabungnya Sofyan A. Djalil akan memperkuat jajaran Dewan Komisaris Perseroan dan pelaksanaan fungsi pengawasaa, serta penerapan Tata Kelola perusahaan yang baik.
PT Intiland Development Tbk membukukan pendapatan usaha sebesar Rp1,54 triliun pada kuartal I-2023, atau meningkat 174,3 persen year on year (yoy) atau Rp981 miliar dibandingkan sebesar Rp562,5 miliar pada kuartal I- 2022.