redaksiharian.com – Integrasi ” big data ” dianggap dapat mempercepat pembanguna sosial dan ekonomi di Jakarta . Hal ini dalam rangka mendorong Jakarta sebagai smart city yang maju dan modern.

CEO Paragon technology Salman Subakat mengatakan, gotong royong dan kolaborasi antara para ahli dan praktisi big data dapat menjadi trigger untuk menghasilkan quick win untuk mencapai target tersebut.

“Pengintegrasian big data harus berujung simpel, dengan mengikuti prinsip meaningful, actionable dan memiliki efek networking,” kata Salman dalam diskusi bertema “Pengintegrasian Big Data untuk Akselerasi Pembangunan Sosial dan Ekonomi Masyarakat Jakarta” pada 16 September 2022 lalu.

Sedangkan Direktur Niaga & Properti PT Jakarta Infrastruktur Propertindo, Ivan C. Permana dalam paparannya mengutip pakar Smart City dari ITB, Prof. Suhono mengenai urgensi tiga elemen penting dalam Smart City.

Tiga elemen tersebut yakni Sensing yaitu mengenali karakteristik data, Understanding yaitu interpretasi data dengan memanfaatkan Kecerdasan Buatan, dan Acting yaitu mengambil tindakan berdasarkan hasil interpretasi data.

“Ketiga hal ini perlu dipahami dalam pengintegrasian big data,” tutur Ivan, dalam diskusi tersebut.

Ketua Ikatan Alumni ITB Jakarta Damoza berkomitmen tancap gas menyusun solusi berkelanjutan untuk masyarakat DKI Jakarta melalui rangkaian focus group discussion (FGD) dengan para stakeholder, ahli dan praktisi dalam rangka merealisasikan solusi nyata berbasis pengintegrasian big data untuk masyarakat Jakarta.

Wakil Gubernur DKI Jakarta yang juga Ketua Dewan Penasihat IA ITB Jakarta, Ahmad Riza Patria mengatakan, kehadiran IA ITB dinantikan untuk berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta baik dalam hal teknologi maupun pendidikan.

“Temanya terus melakukan pembenahan untuk Kota Jakarta sebagai smart city untuk big data. Kehadiran teman-teman dengan diskusi ini melengkapkan program Kota Jakarta yang ingin memastikan jadi kota yang modern, maju, dan sejajar dengan kota-kota di dunia lainnya,” sambungnya.