Salah satu desain yang sedang digemari di dunia arsitektur saat ini adalah gaya Japandi. Pada prinsipnya, desain yang berasal Jepang ini memprioritaskan fungsionalitas, tapi tetap mengedepankan keindahan. Nah, penggambaran tersebut bisa kamu lihat pada Het Huis, lo.
Sederhana, estetik, serta space-saving merupakan kesan yang diciptakan dari Het Huis.
Dipengaruhi oleh konsep wabi-sabi dan lagom, rumah Japandi yang dimiliki Dwica Novita ini mampu memancarkan keindahan di dalam ketidaksempurnaan.
Sentuhan unsur-unsur alam yang dihadirkan juga mampu membuat Het Huis bisa beradaptasi dengan semua kondisi alam.
Kalau kamu tertarik melihat isi Het Huis, intip yuk ulasan di bawah ini.
Inspirasi Desain Rumah Japandi ala Het Huis
1. Fasad dengan Atap Flat Roof yang Modern
Kini, desain atap rumah datar mulai banyak diminati.
Bentuknya yang simpel, modern, dan tahan terhadap segala cuaca adalah beberapa alasan desain atap rumah datar kian digemari.
Kelebihan penggunaan flat roof tersebut bisa terlihat pada rumah yang memiliki luas bangunan 58 m2 dan luas tanah 160 m2 ini.
Keunikan lain yang dimiliki fasad Het Huis adalah dinding fasad secara keseluruhan yang dibalur dengan warna putih dan abu-abu.
Selain tembok yang terbuat dari beton, Het Huis juga mengaplikasikan material kaca pada dindingnya.
Tentu kehadiran dinding kaca di sana bisa menyerap cahaya dan udara dari luar ke dalam rumah secara maksimal.
“Sirkulasi udara di Het Juis sangat baik. Beneran lebih hemat listrik karena saat siang hari enggak perlu nyalain lampu dan AC,” ungkap Dwica Novita kepada 99.co Indonesia, Rabu (22/6/2021).
Mengingat Het Huis pun memiliki luasan yang tak terlalu besar, dengan adanya dinding kaca, interior hunian jadi terlihat begitu lapang.
2. Lantai 1 yang Mengusung Konsep Open Space
Seperti hunian Japandi pada umumnya, interior Het Huis terlihat menggunakan corak unfinished berupa tembok semen ekspos.
Dinding tersebut memiliki warna abu-abu yang berasal dari corak alami semen sehingga memunculkan pola halus dan warna yang tidak homogen.
Finishing ekspos di sana juga efektif menonjolkan kesan dingin dan maskulin, lo.
Kemudian, konsep desain Japandi juga tak terlepas dari penggunaan konsep open space dan perabot yang minimal serta rapi.
Konsep tersebut tergambar pada area lantai satu yang dipenuhi furnitur fungsional ini.
Diketahui, area yang menyatukan ruang keluarga, dapur, dan meja makan tersebut hanya memiliki luas 3,5 x 7,5 m saja.
Jika tidak diatur dengan benar, pastinya area itu akan sumpek dan sempit.
3. Dapur yang Bersih
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, area dapur Het Huis memang menyatu dengan ruang keluarga dan meja makan.
Meski begitu, tata letak tersebut malah membuat area memasak ini jadi kelihatan lebih leluasa dan tidak sumpek.
Terlebih, keberadaan jendela kecil yang dijadikan ventilasi membuat area ini memiliki sirkulasi udara yang baik.
Kehadiran material kayu pada kitchen set juga tidak membuat interior begitu penuh.
Pasalnya, ukurannya yang compact dapat menghemat space di dapur.
Lalu, pemilihan backsplash marmer di sana juga menambah estetika yang unik pada dapur.
Menarik banget, ya?
4. Kamar Mandi di Bawah Tangga
Ruangan kosong di bawah tangga pun dimanfaatkan Dwica sebagai kamar mandi.
Kamar mandi kecil serbaputih ini memiliki cerminan gaya minimalis modern yang apik.
Walaupun dibangun di lahan terbatas, Dwica tetap bisa menyiasatinya dengan cermat.
Dengan dekorasi serba minim yang pas, ruangan fungsional ini tampak nyaman digunakan dan terhindar dari suasana sumpek.
Powder room yang diterapkan di sana juga memuat wastafel dan rak penyimpanan minimalis yang bisa menunjang kebutuhan pemilik rumah saat membersihkan tubuh.
5. Kamar Tidur Minimalis
Kamar yang berada di lantai dua ini didominasi warna putih dan earthy-tone.
Kombinasi warna tersebut mampu menciptakan suasana yang cerah, luas, dan hangat, lo.
Di sana pun hadir furnitur multifungsi yang tampilannya apik.
Contohnya, storage table yang digunakan sebagai meja sekaligus rak penyimpanan.
6. Taman Kering Berbatu
Untuk menambahkan unsur alam yang optimal, Het Huis memiliki taman kering yang dipenuhi tanaman segar, seperti pakis Brazil dan calatea luthea.
Dwica diketahui memanfaatkan lahan belakang rumah untuk dijadikan taman yang dilapisi batu split.
Keberadaannya tentu menambah estetika yang unik dan kesegaran yang alami.
Meski begitu, saat musim hujan, taman itu jadi ditumbuhi rumput liar yang sulit untuk dibersihkan.
“Daun gugur juga dua kali lebih sulit disapu,” ungkap Dwica.
7. Laundry Room
Lagi-lagi, Dwica paham betul cara memaksimalkan lahan belakang rumah yang kosong, termasuk untuk membuat ruang mencuci yang sedap dipandang.
Ya, laundry room ini memang unik, didominasi tembok semen dan keramik dinding putih sepanjang ruangan.
Jadi, walaupun lahannya terbatas, tampilannya tetap keren dan isinya terlihat efisien.
***
Semoga dapat menginspirasi, ya.
Pantau terus informasi menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.
Jika kamu mencari rumah aman dan nyaman di kawasan Depok, bisa jadi Citralake Sawangan Depok adalah jawabannya.
Kunjungi 99.co/id dan rumah123.com untuk menemukan hunian ideal dengan harga kompetitif, karena kami selalu #AdaBuatKamu.
***sumber foto: dokumentasi pribadi Het Huis
Artikel ini bersumber dari www.99.co.