Sebelum meninggal dunia di tahun 2008, kesehatan Soeharto sangat buruk sehingga ia sering berkunjung ke rumah sakit. Memangnya apa penyakit yang diderita Soeharto?
Setelah dilengserkan dari jabatannya sebagai presiden, Soeharto terlihat memiliki kesehatan dan fisik yang kian memburuk.
Dari tahun 1999 hingga 2008, dirinya kerap berkunjung ke Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) untuk menyembuhkan penyakit yang ia derita.
Sayangnya, setelah 10 tahun berjuang melawan penyakitnya, mantan presiden kedua ini menghembuskan nafas terakhirnya pada 27 Januari 2008.
Dilansir dari detik.com, simak penyakit yang diderita Soeharto di bawah ini!
Penyakit yang Diderita Soeharto sebelum Meninggal
1999
Penyakit yang diderita Soeharto sehabis dirinya lengser adalah stroke.
Pada 20 Juli 1999, Soeharto mengalami stroke ringan yang membuatnya harus dirawat di RSPP selama 10 hari.
Karena hal ini, Kejaksaan Agung menghentikan sementara penyelidikan kasus Soeharto sampai dirinya membaik.
Sayangnya, 15 hari setelah dirinya dibolehkan pulang, Soeharto kembali masuk RSPP karena mengalami pendarahan di usus yang disebabkan oleh haemorroid.
2000
Pada 14 Februari 2000, Soeharto kesulitan berkomunikasi verbal sehingga harus diendoskopi dan melakukan CT Scan di RSPP.
2001
Penyakit yang Soeharto alami berikutnya adalah usus buntu dan pendarahan organ dalam.
Di tahun 2001, Soeharto menjalani operasi usus buntu dan operasi alat pacu jantung permanen di RSPP.
Alat pacu jantung dipasang karena tim dokter menemukan frekuensi nadi rendah karena distribusi oksigen yang terganggu.
Tak hanya itu, pada 18 Desember 2001, pria asal Bantul, Yogyakarta ini juga menderita pneumonia.
2002
Bukannya semakin membaik, kesehatan Soeharto justru semakin menurun meski sudah dirawat intensif.
Di tahun 2002, dirinya mengalami pendarahan dan harus ditransfusi darah.
Untungnya, kesehatan Soeharto sempat membaik pada Agustus 2002 sehingga dirinya bisa berziarah ke makam istrinya di Astana Giribangun.
2003
Pendarahan pada tubuh Soeharto semakin memburuk di tahun 2003.
Ini membuat dirinya harus dilarikan kembali ke RSPP.
2004
Di tahun 2004, tim dokter menyatakan Soeharto menderita cacat psikologi permanen dan kesehatannya naik turun.
Meski masih bisa beraktivitas, Soeharto kesulitan untuk berbicara dan sempat mengalami pendarahan saluran pencernaan.
2005
Soeharto kembali dirawat di RSPP pada tahun 2005 karena ada pendarahan di usus.
2006
Pada 11 Mei 2006, presiden kedua Indonesia kembali masuk ruang operasi untuk menyelamatkan nyawanya.
Meski sempat kritis, kesehatan Soeharto kian membaik dan dokter mengizinkannya pulang.
2008
Pada tahun 2008, pria ini kembali masuk ke rumah sakit dan dirawat inap.
Di hari Minggu, 27 Januari 2008 dini hari, tim dokter menjelaskan Soeharto sesak nafas dan tekanan darahnya menurun.
Tepat pada pukul 13.10 WIB, mantan orang nomor satu Indonesia ini menghembuskan nafas terakhirnya.
***
Semoga bermanfaat, Sahabat 99.
Baca artikel menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.
Mutiara Pancoran Mas dapat jadi pilihan tepat jika kamu sedang berburu rumah nyaman di daerah Depok.
Informasi lebih lanjut, silakan lihat di www.99.co/id dan rumah123.com, karena kami selalu #AdaBuatKamu.
Artikel ini bersumber dari www.99.co.