redaksiharian.com – Jakarta, CNBC Indonesia – Kehadiran metaverse yang menawarkan konsep dunia virtual digadang memungkinkan penerapan teknologi akan melaju secara lebih masif dan terintegrasi, sehingga dapat membuka lebih banyak peluang.
Metaverse menjadi sebuah platform yang menggabungkan integrasi online-to-offline (O2O) yang memungkinkan seluruh pengguna mewujudkan interaksi antara dunia nyata dan digital. Kemajuan ini memadukan teknologi Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) berbasis Artificial Intelligence (AI)
Melihat potensi tersebut, Direktur Strategic Portfolio Telkom Indonesia, Budi Setiawan mengaku melihat metaverse di Indonesia menjadi sebuah peluang yang cukup menjanjikan di masa yang akan datang.
Tidak hanya untuk sekadar bermain game, menurutnya metaverse juga bisa jadi jalan baru untuk menemukan pembelajaran yang lebih luas, deliver informasi untuk nantinya diterapkan di industri.
“Kalau kita lihat, terminologi metaverse macam-macam tergantung siapa yang ditanya. Tapi kalau kami melihat metaverse ini memanfaatkan AR dan VR yang berbasis pada AI didukung oleh data center dan infrastruktur Telko,” ujarnya dalam Road to Tech Conference, Jumat (30/9/2022).
Sebagai informasi, saat ini Telkom memiliki produk metaverse-nya sendiri yang bernama Metanesia. Metanesia menjadi pembaruan baru Telkom dalam kesatuan ekosistem baru, sebagai adaptasi terhadap perubahan yang diharapkan pemerintah.
Metanesia juga bisa menjadi upaya untuk mewadahi cara kehidupan generasi Z dan millenial yang semakin mudah, serta menjadi terobosan dalam mensinergikan BUMN, swasta, atau UMKM ke dunia baru.
Pun begitu, yang paling difokuskan Telkom dalam melihat peluang Metaverse adalah menyiapkan infrastruktur bagi teknologi metaverse. Untuk mewujudkan itu, Telkom melakukan pengembangan data center dengan latensi rendah.
“Kemudian penggelaran infrastruktur secara masif hingga area 3T, itu yg bisa kita lakukan sekarang, kita harap ketika use case dan readiness sudah mature, maka kita sudah siap dengan sarana-sarana yang mendukung berbasis metaverse,” tutup Budi.