redaksiharian.com – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir resmi melantik Rabin Indrajad Hattari sebagai Sekretaris Kementerian BUMN. Sebelumnya, jabatan tersebut diisi oleh Susyanto yang menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt.) Sekretaris Kementerian BUMN sejak 22 April 2022.

Pelantikan ini dihadiri oleh Wakil Menteri BUMN I dan II, para Pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama Kementerian BUMN, dan Direksi BUMN.

Rabin mendapat kepercayaan sebagai Sekretaris Kementerian BUMN (setingkat Eselon I) ini berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 62/TPA Tahun 2023 tanggal 12 Mei 2023 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan dari dan dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Madya di Lingkungan Kementerian Badan Usaha Milik Negara.

Erick Thohir mengatakan, pengangkatan Sekretaris Kementerian adalah bagian dari proses transformasi kelembagaan di internal kementerian agar sejalan dengan gerak program kerja secara keseluruhan.

Menurutnya, Kementerian BUMN adalah pusat dari gerak dan kinerja korporasi milik negara. Karena itu, dibutuhkan kemampuan kelembagaan yang adaptif dengan perkembangan bisnis global.

“Pak Rabin sebelumnya sudah bekerja cukup intens mengawal program-program transformasi BUMN, di mana kementerian menyiapkan rancangan serta pengawasan atas penajaman fokus bisnis dan reorganisasi kelembagaan. Beliau juga punya pengalaman dan jejaring bisnis global yang baik,” ujar Erick di Jakarta, Rabu (24/5).

Sementara, Sekretaris Kementerian BUMN Rabin Indrajad Hattari mengatakan, dalam program kerjanya, selain menyiapkan dukungan administratif, dia akan berfokus pada tiga hal yaitu program inisiatif digitalisasi, peningkatan kapabilitas SDM, dan transparansi serta akuntabilitas.

Selain itu, Rabin juga akan menyelesaikan Road Map BUMN Fase 2 untuk satu dekade ke depan.

“Road Map ini penting untuk memastikan BUMN kita bisa berkompetisi di tingkat global nantinya.” tuturnya.

Di era kompetisi global, Rabin menambahkan, BUMN didorong untuk lebih transparan, lebih akuntabel, efisien, produktif, inovatif, dan lebih kolaboratif dalam menjalankan tugasnya sebagai value creator dan development agent.