RedaksiHarian – Kali ini Khamzat Chimaev mendapat tantangan duel ulang dari mantan juara kelas welter, Kamaru Usman.
Keduanya telah diadu dan mampu menciptakan pertarungan yang sengit selama tiga ronde dalam UFC 294 di Abu Dhabi pada Oktober 2023.
Dalam pertarungan kelas menengah itu Chimaev menjadi pemenang lewat majority decision di mana dua dewan juri memenangkannya dan satu juri lainnya memberi nilai seri.
Meski begitu, Usman merasa bahwa dia sebenarnya bisa menang. Sebab, Chimaev dinilainya sudah habis sejak memasuki ronde kedua.
Pada ronde pertama, Chimaev memang tampil begitu mendominasi dengan permainan gulatnya yang dominan.
Akan tetapi, karena alasan mencederai tangannya sendiri, Chimaev tak mampu lagi memberikan tekanan yang sama pada dua ronde tersisa.
Usman pun memanfaatkannya. Petarung yang pernah mencetak rekor 14 kemenangan beruntun di kelas welter ini mendaratkan pukulan-pukulan yang berbahaya.
Di sisi lain, justru pukulan Chimaev yang banyak tidak menemui sasaran pada akhir-akhir laga.
Maka dari itu, Usman menyatakan bahwa Chimaev belum bisa menjadi petarung yang bertanding untuk gelar juara.
Usman lantas menawarkan diri untuk pertarungan ulang dengan Chimaev. Kali ini bukan hanya tiga ronde tetapi lima ronde.
Sebagai informasi, pertarungan lima ronde di UFC biasanya dikhususkan untuk pertarungan gelar atau pertarungan non-gelar yang menjadi main event dari sebuah acara.
Usman melihat skenario yang realistis.
Menurut The Nigerian Nightmare, pertarungannya dengan Chimaev bisa menentukan siapa yang pantas untuk menjadi penantang gelar di kelas menengah selanjutnya.
Saat ini gelar juara kelas menengah dipegang oleh Dricus Du Plessis.
Adapun soal siapa yang pantas menantang Du Plessis saat ini, Usman menunjuk sahabatnya sekaligus mantan penguasa kelas 185 poin itu yaitu Israel Adesanya yang sedang hiatus.
“Jika mereka mempertemukan Adesanya dan Du Plessis, itu masuk akal,” kata Usman kepada MMA Junkie.
“Ya, jelas hasil dari laga tersebut akan menjadi faktor yang mempengaruhi keputusan saya.”
“Siapa yang tidak ingin melihat (pertarungan) itu? Chimaev, ia ingin menjadi penantang gelar juara.”
“Ia ingin menjadi petarung dengan level kejuaraan, mengapa tidak melakukan pertandingan ulang selama lima ronde (dengan saya)? Semua orang menginginkan itu.”
“Semua orang ingin melihat itu. Namun, itulah yang terjadi. Ada banyak faktor berbeda yang harus terjadi di sini untuk sebuah pertandingan gelar,” ucap Usman.
Tantangan pertarungan lima ronde bukan hal yang baru bagi Chimaev.
Dua dua bentrok dengan petarung papan atas sebelumnya, Borz mengalami kesulitan untuk bertahan hingga tiga ronde penuh.
Sebelum Usman, eks penantang gelar kelas welter, Gilbert Burs, membuat Chimaev berdarah-darah pada UFC 273, April 2022.
Dalam lima pertarungan lainnya di UFC, Chimaev selalu menang dengan finis dan hanya sekali gagal mengalahkan lawannya dalam satu ronde.
Kamaru Usman sendiri tidak hanya melihat Chimaev sebagai calon lawan.
Usman fleksibel dengan rencananya karena ia masih bersedia untuk kembali bertarung di kelas welter UFC.
Asa merebut kembali sabuk juara masih ada pada dalam diri Usman meski sudah menelan tiga kekalahan beruntun.
“Juga, saya tidak menentang untuk rencana kembali turun ke kelas welter dan merebut sabuk itu,” kata Usman.
“Saya hanya berjarak satu pertarungan untuk itu, jadi kita lihat saja apa yang akan terjadi dalam situasi perebutan gelar.”
“Saat ini, saya hanya bersantai dan melihat apa yang terjadi, membiarkan tubuh saya pulih,” ujar Usman.