redaksiharian.com – Indonesia jadi destinasi wisata ramah muslim terbaik di dunia tahun 2023, berdasarkan laporan Global Muslim Travel Index (GMTI) 2023 dari Mastercard dan CrescentRating.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyampaikan rasa syukur peringkat ini tercapai karena dukungan berbagai pihak.

“Kita bersyukur Indonesia melampaui target menjadi nomor 1 dalam Global Muslim Travel Index. Di 2023 berhasil mencapai posisi pertama, tentunya berkat kerjasama semua pihak,” kata dia dalam Weekly Brief with Sandi Uno di Jakarta, Senin (11/6/2023).

Indonesia tidak sendirian di puncak. Peringkat pertama ini diraih Indonesia bersama-sama dengan Malaysia.

President Director PT Mastercard Indonesia Navin Jain menyampaikan, laporan GMTI yang dirilis pada Juni 2023 ini mengacu terhadap analisis data dari hampir 140 negara.

Tujuannya adalah memberikan pemahaman soal destinasi mana yang cocok untuk memenuhi kebutuhan segmen wisata halal .

Lihat postingan ini di Instagram

Penilaian destinasi tersebut dilakukan berdasarkan empat kategori utama yakni akses, komunikasi, lingkungan, dan layanan (ACES).

“Secara keseluruhan, Indonesia dan Malaysia memperoleh skor 73 dari skor maksimal 100,” ujarnya.

Tindak lanjut peringkat destinasi ramah muslim

Sandiaga mengatakan, pemerintah melalui Kemenparekraf disebut akan melakukan beberapa hal sebagai bentuk tindak lanjut serta penerapan peringkat terbaik destinasi wisata ramah muslim di dunia.

1. Tingkatkan pelayanan untuk pariwisata ramah muslim

Pertama, peningkatan dan penambahan layanan berbasis pariwisata ramah muslim atau pariwisata halal.

“Kami akan terus mendorong peningkatan tambahan layanan bagi pariwisata ramah muslim atau pariwasata halal ini,” ujar Menparekraf.

Antara lain, kata dia, dari segi jumlah restoran dan fasilitas pariwisata ekonomi kreatif yang bersertifikasi halal, dengan beberapa kegiatan yang berkolaborasi dengan lintas kementerian lembaga, maupun juga dengan stakeholders dan masyakat.

2. Selenggarakan World Islamic Entrepeneurship Summit

Kedua, pihaknya akan menyelenggarakan agenda World Islamic Entrepeneurship Summit di Padang, Sumatera Barat, pada bulan September mendatang.

“Ini untuk menampilkan destinasi-destinasi yang sangat ideal untuk menjadi destinasi wisata halal,” tuturnya.

Contohnya, kata Sandiaga, mulai dari destinasi kuliner, desa wisata, wisata religi seperti ziarah, dan juga destinasi masjid-masjid yang sangat indah.

3. Hadirkan ekosistem parekraf halal pada Ibadah Haji

Terakhir, Menparekraf menyebut pihaknya tengah mengembangkan cara agar ekosistem pariwisata dan ekraf halal bisa hadir juga di ibadah Haji tahun ini.

“Karena kita punya produk-produk fesyen, produk kuliner, dan produk kriya, yang bisa menjdi bagian daripada ekosistem ibadah haji ini,” terangnya.

Ia menjelaskan, dari informasi yang diterima langsung dari Kementerian Agama dalam hal ini Menteri Agama RI Yaqut Cholil, terdapat sekitar Rp 15 triliun perputaran ekonomi yang ada di ibadah haji setiap tahunnya.

“Nah bagaimana kita bisa mengambil ini untuk peningkatan dari keuangan dan ekonomi syariah kita,” pungkas Sandiaga.