RedaksiHarian – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin sore, ditutup menguat di tengah pelemahan bursa saham kawasan Asia.
IHSG ditutup menguat 24,94 poin atau 0,38 persen ke posisi 6.664,67. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 3,39 poin atau 0,36 persen ke posisi 946,11.
“IHSG menguat, sementara bursa regional Asia melemah yang tampaknya terseret kondisi internal Rusia, hal ini seiring dengan bentrok antara Rusia dengan tentara bayaran Rusia, sehingga ini memunculkan akan ketidakstabilan politik, menentang pemerintahan di bawah kepemimpinan Rusia,Vladimar Putin,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin.
Selain itu, tentara bayaran kelompok paramiliter Wagner menguasai situs-situs utama di Rostov-on-the-Don, sebuah lokasi strategis komando Rusia untuk operasinya di Ukraina. Kondisi tersebut berpotensi akan dampak pasokan minyak mengingat Rusia salah satu negara produsen terbesar.
Dari dalam negeri, realisasi APBN hingga periode Mei 2023 mengalami surplus sebesar Rp204,3 triliun, yang tentunya menopang kenaikan IHSG.
Surplus tersebut tentunya akan memperkuat postur APBN tahun ini dan akan memberikan kekuatan APBN di tengah ketidakpastian kondisieksternal saat ini.
Surplus APBN tersebut memberikan kontribusi 0,97 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Dibuka melemah, IHSG bergerak positif teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG cenderung betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, dua sektor meningkat yaitu sektor keuangan sebesar 0,18 persen, diikuti sektor infrastruktur yang meningkat 0,33 persen.
Sedangkan, sembilan sektor terkoreksi yaitu sektor transportasi & logistik turun paling dalam minus 1,27 persen, diikuti sektor barang konsumen nonprimer dan sektor barang baku yang masing- masing minus 0,47 persen dan 0,90 persen.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu ERTX, MFIN, PTIS, PTMP dan RELF. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni PTBA, NZIA, AWAN, KLAS dan KING.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 16,10 miliar lembar saham senilai Rp7,49 triliun. Sebanyak 236 saham naik, 294 saham menurun, dan 213 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei melemah 82,69 poin atau 0,25 persen ke ,80, indeks Hang Seng melemah 95,84 poin atau 0,51 persen ke ,13, indeks Shang Hai melemah 47,28 poin atau 1,48 persen ke 3.150,62, dan indeks Strait Times melemah 1,92 poin atau 0,06 persen ke 3.189,68.