redaksiharian.com – Chairman Indonesia Digital Association (IDA) Dian Gemiano menyebutkan industri teknologi finansial (tekfin) atau kerap dikenal juga dengan sebutan fintech dapat ikut meraih manfaat pengembangan layanan dan pasar dari pelaksanaan program migrasi siaran TV analog ke siaran TV digital yaitu Analog Switch Off (ASO).

Manfaat pengembangan itu bisa didapatkan karena nantinya digital dividend hasil dari ASO akan difokuskan untuk perluasan jaringan telekomunikasi dan tentunya berdampak pada semakin banyak serta meratanya adopsi layanan digital termasuk tekfin.

“Inisiatif pemerintah menjalankan ASO, itu nantinya bisa memberikan frekuensi tambahan setelah siaran TV analog pindah ke TV digital. Sisa frekuensi itu diharapkan bisa membuat internet bisa lebih merata tidak hanya di Pulau Jawa tapi daerah lainnya dan fintech akan bisa bertumbuh,” kata Gemi dalam acara diskusi “Indonesia Fintech Marketing Predictions: Navigating Past Learnings to Grow Beyond” di Jakarta, Kamis.

Gemi menyebutkan tak bisa dipungkiri saat ini penggunaan tekfin di Indonesia memang paling banyak berlangsung di kota-kota besar terutama di Pulau Jawa.

Hal itu dikarenakan infrastruktur digital di Pulau Jawa terbilang lebih unggul di bandingkan dengan di pulau lainnya.

Jika memandang prospek masa depan tekfin di Indonesia, tentunya perluasan akses ke daerah dan lokasi lain perlu dilakukan sehingga nantinya bisa memberikan pertumbuhan pengguna dan transaksi yang signifikan.

Untuk itu dengan hadirnya program yang memperluas cakup infrastruktur digital seperti ASO perlu diapresiasi dan Pemerintah harus memperbanyak pembangunan infrastruktur digital lainnya sehingga potensi-potensi pengembangan sektor digital termasuk tekfin bisa lebih optimal di Tanah Air.

“Jadi kuncinya adalah use case-nya itu berapa banyak yang belum tersentuh oleh tekfin nantinya bisa dikembangkan untuk bisa melakukan transaksi digital. Jadi ketika internet semakin baik penetrasinya, maka semakin besar juga akses ke layanan digital seperti e-commerce hingga fintech dan potensi pengembangannya semakin luas,”ujar Gemi.

Adapun Indonesia akan menjalani ASO pada 2 November 2022 dengan skema multiple ASO atau migrasi siaran secara bertahap.

Nantinya selain memberikan manfaat siaran TV yang jernih bagi masyarakat dan menciptakan keberagaman baru di industri pertelevisian Indonesia, ASO juga akan memberikan digital dividend untuk pengembangan telekomunikasi di Tanah Air.

Sebagai rentang frekuensi hasil dari beralihnya siaran TV analog ke TV digital dengan jumlah frekuensi sebesar 112 MHz, Indonesia akan memanfaatkan slot frekuensi itu untuk pengembangan layanan 4G dan 5G semakin merata dan kuat.