RedaksiHarian – Laga seru bakal tersaji di perempat final Piala Asia U-23 2024.
Salah satu partai mempertemukan antara Timnas U-23 Korea Selatan dan Timnas U-23 Indonesia.
Duel kedua kesebelasan berlangsung di Stadion Abdullah bin Nasser bin Khalifa, Kamis (25/4/2024) atau Jumat pukul 00.30 WIB.
Korea Selatan melaju ke perempat final sebagai pemuncak klasemen Grup B dengan torehan sempurna.
Dalam 3 pertandingan, Taegeuk Warriors mampu menyapu bersih kemenangan dengan perolehan 9 poin.
Sementara itu Timnas U-23 Indonesia berstatus sebagai runner-up Grup A kala menjejakkan kakinya ke babak 8 besar Piala Asia U-23 2024.
Skuad Merah Putih lolos untuk pertama kalinya sepanjang sejarah berkat dua kemenangan dan satu kekalahan sepanjang penyisihan Grup A.
Pertemuan antara Korea Selatan dan Indonesia menjadi semakin menarik dan panas karena keberadaan kedua pelatih masing-masing timnas.
Saat ini Korea Selatan ditukangi oleh eks penyerang legendaris mereka, Hwang Sun-hong.
Adapun Indonesia dinakhodai oleh Shin Tae-yong yang notabene eks juru taktik Korsel di Piala Dunia 2018.
Uniknya, pertemuan Hwang Sun-hong dan Shin Tae-yong menjadi yang pertama di kancah timnas atau level internasional.
Keduanya dikenal sebagai rival lama sebelum menukangi tim nasional.
Menurut catatan Transfermarkt, Hwang Sun-hong dan Shin Tae-yong sudah 12 kali beradu taktik.
Itu terjadi dalam rentang waktu antara 2009 dan 2012.
Merujuk dari Transfermarkt, secara rekor pertemuan Hwang unggul cukup telak dengan 5 kemenangan.
Sementara STY hanya mampu mendulang 2 kemenangan.
Pertemuan Hwang dan STY tersebut terjadi di Liga Korea Selatan dimulai pada 2009.
Saat itu STY menjabat sebagai pelatih Seongnam Ihwa (saat ini bernama Seongnam FC) sementara Hwang menjadi peramu strategi Busan I’Park.
Namun, Hwang juga menjadi pelatih Pohang Steelers saat menghadapi sang rival di Liga Korsel.
Media ternama Korsel, KBS lantas menyebut duel kedua pelatih itu tak ubahnya pertemuan antara bangau dan rubah.
Dari kacamata KBS, Shin Tae-yong dinilai memiliki kecerdasan dan kecerdikan dalam meramu taktik untuk Timnas U-23 Indonesia.
“Mampukah bangau mematahkan tipu muslihat dari rubah? Perempat final Korea vs Indonesia,” tulis KBS dalam judul pemberitaannya.
“Pelatih Shin begitu pintar memainkan taktiknya.”
“Ia memiliki strategi yang berwarna.”
“Sebagai pelatih utama, pelatih Shin juga dijuluki sebagai Fox atau rubah,” bunyi ulasan media Korea Selatan tersebut.
Sebagai catatan, Shin Tae-yong memang sudah lama dijuluki sebagai Fox of the Ground.
Nama itu melekat sampai saat ini baik sebagai pemain dan pelatih.
Julukan itu tak lepas dari gaya permainannya yang cepat, cerdik dan stabil.
Itu mengingat posisi bermain STY saat aktif sebagai pesepak bola sebagai gelandang serang.
Setelah pensiun dan menjadi pelatih, julukan itu tetap disematkan kepada pelatih berusia 53 tahun tersebut.
Adapun Hwang Sun-hong sendiri adalah mantan striker andalan Korea Selatan pada masa jayanya.
Ia tercatat mengemas 50 gol dalam 103 laga di level timnas.
Julukan bangau disematkan untuknya mengingat gaya permainannya yang tenang dan flamboyan.
Dirinya ditunjuk sebagai pelatih tim U-23 pada September 2021 dengan keberhasilannya membawa tim meraih medali emas di Asian Games 2022.
Hwang juga didapuk menjadi pelatih interim timnas senior Korsel pada Februari 2024 guna menggantikan posisi Juergen Klinsmann.
Kini, Hwang dan STY kembali dipertemukan lagi di kancah Piala Asia U-23 2024.
Ini menjadi kesempatan baik bagi STY untuk memperbaiki rekor head to head melawan rival lamanya.
Tanpa mengesampingkan nasionalismenya, STY diyakini bertekad untuk membawa Timnas U-23 Indonesia terbang lebih tinggi dan mengukir sejarah di Piala Asia U-23 2024.