redaksiharian.com – Beredar di media sosial video kecelakaan yang melibatkan Honda CR-V dengan satu unit truk boks. Video tersebut diunggah oleh akun Tiktok bernama @asmararuwet17.

Dalam rekaman itu terlihat satu unit Honda CR-V ringsek parah pada bagian depan akibat menabrak bagian belakang truk.

Diketahui, insiden tersebut terjadi di ruas tol Semarang-Solo di wilayah Desa Ngampon, Kecamatan Ampel, Boyolali, Minggu (16/4/2023).

Hasil analisa sementara aparat kepolisian, diduga pengemudi Honda CR-V yang merupakan warga asal Bekasi itu mengantuk, sehingga yang bersangkutan tidak dapat melihat situasi dan di depannya ada kendaraan yang sedang melaju.

Kasatlantas Polres Boyolali AKP Herdi Pratama menjelaskan, ada beberapa faktor yang didalami oleh petugas dalam menangani kasus kecelakaan itu, yakni faktor alam, faktor kendaraan, serta faktor pengendara (pengemudi).

Untuk faktor alam, pada saat kejadian cuaca cukup bagus dan cerah. Sementara untuk faktor kendaraannya, juga cukup baik dan laik jalan. Maka fokus pendalaman pada faktor pengemudinya.

“Dugaan sementara, faktornya adalah pengemudi CR-V yang mengantuk,” ucap Herdi, dikutip dari , Senin (17/7/2023).

kejadian barusan,plat mobil pribadi bg

Berdasarkan keterangan pengemudi truk boks, Samlawi (53) warga Bekasi, Jawa Barat, saat peristiwa kecelakaan, truk yang dikemudikannya tidak sedang berhenti, namun dalam kondisi berjalan.

Sopir mobil boks mengaku kaget saat tengah berjalan, tiba-tiba terdengar bunyi benturan keras di bagian belakang kendaraannya. Bahkan akibat benturan yang cukup keras ban cadangan mobil truk boks ini sampai terlepas.

Akibat kecelakaan tersebut, tercatat tiga orang (sopir dan dua penumpang CR-V) meninggal dua, sementara satu penumpang CR-V yang belum diketahui identitasnya selamat dan mengalami luka ringan.

Menempuh perjalanan jarak jauh, seperti mudik , menggunakan mobil pribadi sangat melelahkan. Tidak heran, jika banyak kasus kecelakaan lalu lintas yang disebabkan masalah tersebut.

Penting untuk diketahui, masalah kelelahan dalam berkendara yang kerap menyebabkan kecelakaan lalu lintas ternyata bukan hanya sekedar microsleep saja, tapi ada juga yang namanya auto behavior syndrome atau ABS.

Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, antara microsleep dan ABS memiliki perbedaan yang harus dipahami pengendara.

“Dua faktor penyebab kecelakaan saat perjalanan jauh ini memiliki artian yang berbeda. Kalau microsleep, terjadi karena kondisi yang mengantuk akibat banyak kegiatan yang monoton. Sementara ABS, kondisi dimana pengemudi benar-benar mengalami kelelahan dengan tingkat yang sangat tinggi,” ujar Jusri.

Jusri melanjutkan, untuk microsleep memiliki periode yang cepat karena otak yang tak mendapat rangsangan. Sementara ABS memang tak bisa ditolak, karena prosesnya itu kompleks yang mana tubuh sudah sangat lelah dan tidak bisa dikontrol akibat perjalanan jauh dan kurang istirahat.

“Gejala microsleep masih bisa diantisipasi dengan istirahat sejenak. Sedangkan ABS, pengendara harus benar-benar rehat total guna memulihkan kondisi badan agar tetap kembali bugar,” kata Jusri.

Bagi pengendara yang ingin melakukan perjalan jauh atau mudik ke luar kota, sebaiknya menghindari bepergian di malam hari. Atau bila terpaksa harus pergi di malam hari, pastikan sebelumnya sudah mendapat istirahat yang cukup.

“Sebaiknya paradigma jalan malam itu lebih santai dihilangkan, sebisa mungkin bepergian saat kondisi masih terang. Kalau mau, pastikan dulu kondisi tubuh sudah mendapat istirahat yang cukup, dan saat perjalanan ada teman untuk mengobrol agar tidak membuat kegiatan berkendara jadi monoton,” ucap Jusri.