redaksiharian.com – Vaksin COVID-19 diklaim menjadi penyebab Ratu Inggris Elizabeth II mangkat dalam usia 96 tahun.
Narasi tersebut banyak bermunculan di media sosial sejak pemimpin monarki Inggris terlama itu diumumkan tutup usia pada 9 September 2022.
Akun Twitter termasuk yang menghubungkan wafatnya ibu dari Raja Charles III tersebut dengan vaksin COVID-19.
Dalam cuitannya pada 11 September 2022, akun @yx12aw7 menuliskan kematian Ratu Elizabeth II menjadi bukti berbahayanya vaksin COVID-19.
“Ratu adalah bukti bahwa vaksin Covid-19 akan membunuh Anda cepat atau lambat, jangan memvaksinasi diri sendiri jika Anda tidak ingin mati dini,” demikian isi unggahan di Twitter yang diubah dalam Bahasa Indonesia.
Lantas, benarkah Ratu Elizabeth meninggal karena vaksin COVID-19?
The Queen is proof that the Covid-19 vaccine will kill you sooner or later, dont vaccinate yourself if you dont wnat to die an early death.
— yx12aw7 (@yx12aw7)
Penjelasan:
Pantauan ANTARA menunjukkan bahwa situs , serta seluruh akun resmi Kerajaan Inggris, tidak menerangkan penyebab kematian Elizabeth II.
Nenek dari Pangeran William dan Harry ini, menurut , tercatat menerima suntikan vaksin pertamanya pada Januari 2021.
Setahun kemudian, pada 21 Februari 2022, Ratu Elizabeth dinyatakan positif .
Walau demikian, dari catatan , Elizabeth II telah mengalami sejumlah gangguan kesehatan sebelum pandemi, yakni sejak 2013, di antaranya didiagnosa dengan gastroenteritis, batuk parah dan infeksi dada, sakit punggung, hingga gangguan mobilitas.
Kaitan antara vaksin COVID-19 dengan kematian penguasa Inggris selama 70 tahun itu tidak terbukti.
Klaim: Ratu Elizabeth meninggal karena vaksin COVID-19
Rating: Disinfromasi
The Queen died peacefully at Balmoral this afternoon.
The King and The Queen Consort will remain at Balmoral this evening and will return to London tomorrow.
— The Royal Family (@RoyalFamily)
Baca juga:
Baca juga:
Baca juga: