redaksiharian.com – Objek terbang tak teridentifikasi (unidentified flying object atau UFO) yang ditembak jatuh oleh Amerika Serikat (AS) diyakini jatuh di perairan yang membeku di area Samudra Arktik. Otoritas AS telah mengirimkan sejumlah helikopter militer untuk mencari keberadaan puing UFO tersebut.

Seperti dilansir Associated Press, Sabtu (11/2/2023), objek terbang yang belum diketahui pemiliknya itu ditembak jatuh jet tempur F-22 pada Jumat (10/2) siang waktu setempat di area dengan kondisi cuaca buruk dan memiliki waktu siang hari sekitar 6,5 jam pada masa-masa ini untuk tahun ini.

Suhu udara siang hari di area ditembak jatuhnya objek terbang itu dilaporkan mencapai minus 27 derajat Celsius.

Koordinator komunikasi strategis pada Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby sebelumnya menyebut objek terbang itu ditembak jatuh di Alaska bagian paling timur laut, yang dekat dengan perbatasan Kanada. Diyakini objek itu terjatuh di atas perairan yang membeku dan akan lebih mudah untuk dievakuasi.

Para pejabat AS mengharapkan bisa menemukan dan mengevakuasi puing objek terbang itu lebih cepat dibandingkan balon mata-mata China , yang ditembak jatuh di atas lepas pantai South Carolina pada Sabtu (4/2) lalu.

“Upaya pemulihan terjadi di tengah campuran es dan salju. Unit-unit yang berlokasi di Alaska di bawah arahan Komando Utara AS, bersama Garda Nasional Alaska, terlibat dalam respons ini,” demikian pernyataan Pentagon atau Departemen Pertahanan AS pada Jumat (10/2) malam waktu AS.

Juru bicara Pentagon Brigadir Jenderal Pat Ryder dalam pernyataan kepada wartawan menyebut objek tak teridentifikasi itu sedang bergerak perlahan ke arah timur laut saat ditembak jatuh. Ryder menyatakan beberapa helikopter militer AS telah dikerahkan untuk memulai upaya pencarian dan evakuasi puing objek itu.

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

Otoritas AS sejauh ini tidak memberikan banyak informasi soal wujud objek terbang yang ditembak jatuh itu. Ryder dan Kirby hanya menyebut objek itu seukuran mobil kecil dan tidak lebih besar dari balon mata-mata China, yang sebelumnya disebut memiliki tinggi hingga 60 meter dan membawa muatan ribuan pon.

Disebutkan juga bahwa para pilot AS yang menerbangkan dua jet tempur yang dikirim untuk memeriksa objek terbang tak teridentifikasi itu di udara, menetapkan tidak ada awak atau manusia di dalamnya. Objek itu juga diketahui tidak bisa bermanuver sendiri, yang menjadikan pergerakannya ‘lebih sulit diprediksi’.

Belum diketahui secara jelas apakah objek terbang itu juga merupakan alat spionase seperti balon mata-mata China. Meskipun seorang pejabat AS yang enggan disebut namanya, seperti dilansir CNN, mengungkapkan objek terbang itu tidak memiliki peralatan pengintaian atau spionase di dalamnya.

Kirby dalam pernyataan di Gedung Putih sebelumnya menjelaskan bahwa objek terbang itu mengudara di ketinggian hingga 40.000 kaki (12.190 meter) dan memberikan ‘ancaman yang beralasan’ bagi keselamatan penerbangan sipil.

Pesawat-pesawat komersial dan jet pribadi, menurut Associated Press, bisa mengudara hingga ketinggian 45.000 kaki atau 13.700 meter.

Perintah menembak jatuh objek terbang itu diberikan langsung oleh Presiden Joe Biden , setelah mendapatkan penjelasan dan atas rekomendasi Pentagon. Saat ditanya secara langsung apakah dirinya ada komentar soal objek terbang yang ditembak jatuh di langit Alaska, Biden hanya menjawab: “Itu sukses.”

AS Akui Tak Tahu Pemilik UFO yang Ditembak Jatuh

Selain mengerahkan jet tempur untuk memeriksa objek terbang itu di udara, militer AS juga menanyai lembaga-lembaga pemerintah AS untuk memastikan objek itu bukan milik salah satu dari mereka. Militer AS juga memiliki keyakinan bahwa objek terbang itu bukanlah aset militer atau pemerintah AS.

Informasi itu diungkapkan seorang pejabat AS yang tidak bisa disebut identitas dan jabatannya karena tidak berwenang membahas secara publik soal informasi keamanan nasional yang sensitif.

Misteri seputar objek terbang itu pun masih berkembang. Ryder menolak untuk mengkarakterisasikan objek terbang itu sebagai balon udara dan menegaskan objek itu tidak memiliki bentuk maupun ukuran yang menyerupai balon mata-mata China yang ditembak jatuh di lepas pantai South Carolina pekan lalu..

Otoritas Kelautan dan Atmosfer Nasional AS (NOAA) merilis pernyataan yang isinya menegaskan objek terbang di Alaska itu ‘bukan balon Layanan Cuaca Nasional’. “Itu tidak melayang,” tegas juru bicara NOAA Scott Smullen.