redaksiharian.com – Forum Internasional Waste Electrical and Electronic Equipment (WEEE) melaporkan ada 5,3 miliar ponsel yang dibuang tahun ini. Jumlah limbah elektronik itu diperkirakan berdasarkan data pedagang global.

Menurut penelitian yang sama, banyak orang yang menyimpan ponsel lamanya dibandingkan mendaur ulang. Sementara itu mineral berharga yang tidak diekstraksi dari limbah elektronik, seperti tembaga dalam kawat atau kobalt untuk baterai isi ulang harus ditambang.

“Orang-orang cenderung tidak menyadari bahwa semua barang tampaknya tidak penting ini punya banyak nilai dan sama-sama di tingkat global mewakili volume sangat besar,” kata Direktur Jenderal WEEE, Pascal Leroy dikutip dari BBC, Jumat (14/10/2022).

Di seluruh dunia diperkirakan ada 16 miliar ponsel, di Eropa sepertiganya tidak lagi digunakan. Sementara itu pada 2030, gunungan limbah barang elektronik seperti mesin cuci, pemanggang roti hingga komputer tablet serta GPS akan melonjak sebesar 74 juta ton per tahun.

Sementara itu Magdalena Charytanowicz dari WEEE mengungkapkan perangkat tersebut memiliki banyak sumber daya penting yang bisa digunakan lagi untuk perangkat baru atau peralatan lain. Perilaku ini penting dalam rangka menuju transisi ke rendah karbon.

“Perangkat ini menawarkan banyak sumber daya penting yang bisa digunakan dalam produksi perangkat elektronik baru atau peralatan lain, seperti turbin angin, baterai mobil listrik, atau panel surya, semuanya penting untuk hijau, transisi digital ke masyarakat rendah karbon,” jelasnya.

Saat ini 17% limbah elektronik dunia telah didaur ulang dengan benar. Tahun depan, International Telecommunication Union (ITU) PBB menargetkan untuk meningkatkannya menjadi 30%.

Leroy juga memberikan banyak contoh cara masyarakat untuk melakukan daur ulang limbah elektronik itu sendiri. “Menyediakan kotak pengumpul di supermarket, mengambil peralatan kecil yang rusak saat pengiriman baru dan menawarkan kota post-office untuk mengembalikan limbah elektronik kecil hanyalah beberapa inisiatif yang diperkenalkan untuk mendorong pengembalian barang-barang tersebut,” kata Leroy.