redaksiharian.com – NESABAMEDIA.COM – Bagi penyebar malware, selalu ada celah yang bisa mereka manfaatkan untuk mendapatkan korban. Bahkan Google Alert pun bisa dijadikan sebagai jalan untuk menyebarkan malware.

Google Alert adalah salah satu layanan Google untuk memonitor web dan memberitahu pengguna setiap kali ada konten baru yang sesuai dengan kriteria.

Sebagai contoh, jika pengguna ingin selalu mendapatkan update seputar Corona, maka pengguna cukup memasukkan kata “corona” sebagai kata kunci di Google Alert. Selanjutnya, Google Alert akan mengirimkan konten-konten terbaru yang memuat kata tersebut ke email pengguna dalam bentuk link yang disertai dengan deskripsi konten.

Google Alert untuk mendapatkan update otomatis seputar Corona

Kemudahan yang disediakan Google Alert tersebut dilihat sebagai peluang oleh penyebar malware.

Mereka membuat ribuan halaman web yang memuat informasi seputar kebocoran data. Sejumlah nama perusahaan yang dulu pernah mengalami kebocoran data dicantumkan di dalam konten-konten tersebut seperti Paypal, Dropbox, Hulu, Target, Canva, Chegg, Hautelook, EA, Ceridian, InterContinental Hotels Group, Mojang, Shein, dan Houzz.

Nantinya, pengguna yang mengatur Google Alert untuk memantau konten dengan kata kunci yang sesuai (misalnya, dropbox data breach 2020), akan mendapatkan link yang mengarah ke halaman-halaman web tersebut melalui email.

Setelah URL konten diklik, pengguna akan dialihkan ke beberapa URL terlebih dulu sebelum akhirnya dibawa ke sebuah halaman web.

Selanjutnya, pengguna akan diminta untuk menginstall ekstensi browser atau software yang dijanjikan akan mencegah kebocoran data atau melindungi keamanan data pengguna. Tentu saja, semua ekstensi dan software itu hanyalah kamuflase untuk menyembunyikan malware yang terkandung didalamnya.

Yang sangat sering terjadi adalah pengguna diminta untuk memperbarui versi Adobe Flash di browser Google Chrome atau Mozilla Firefox melalui link yang sudah disediakan oleh pihak penyebar malware.

Terkadang pengguna juga diiming-imingi dengan tawaran giveaway seperti iPhone 11. Dan untuk mendapatkannya, biasanya ada survey yang harus diisi. Dari survey inilah sebagian scammer bisa mendapatkan penghasilan.

Untuk menghindari malware dan scam yang disebarkan dengan bantuan Google Alert, pengguna dianjurkan untuk tidak menginstall atau mengisi survey apa pun juga.

Selain itu, pilih opsi “Only the best results” saat mengatur Google Alert untuk menghindari konten-konten yang berasal dari situs-situs web berkualitas rendah karena malware dan scam biasanya datang dari situs-situs web yang demikian.

EDITOR: MUCHAMMAD ZAKARIA