RedaksiHarian – Nakhon Ratchasima sukses mempertahankan gelar juara dengan rekor sempurna alias tak terkalahkan sepanjang musim.
Di final, mereka mengandaskan perlawanan dari Diamond Foof Fine-Chef VC, tim yang juga diperkuat pebola voli Indonesia yakni Yuda Mardiansyah Putra.
Kedua tim berjibaku selama lima set penuh pada laga yang digelar di Nimibutr Stadium, Bangkok, Thailand, Minggu (18/2/2024).
Farhan Halim dkk menang dengan skor 3-2 (16-25, 25-21, 25-11, 21-25, 15-6).
Jalannya Pertandingan
Nakhon Ratchasima datang ke partai final dengan rekor sempurna yang belum pernah kalah sepanjang babak reguler hingga final four.
Meski begitu mereka mendapatkan tekanan dari Diamond VC pada set pertama usai tertinggal lima angka pada skor 6-11.
Farhan dkk sulit untuk keluar dari tekanan hingga masih tertinggal pada technical time out kedua dengan skor 10-16.
Sebaliknya Yuda dkk semaki percaya diri usai mereka makin menjauh dengan memimpin pada skor 19-11.
Selain Yuda, Diamond VC sangat tangguh dengan dua pemain asing mereka yakni Iurii Kruzkhov dari Rusia dan Kouhei Yanagisawa dari Jepang.
Farhan ikut menyumbangkan poin usai spike kerasnya menghasilkan touch out untuk memperkecil ketertinggalan menjadi 14-19.
Akan tetapi upaya itu belum berhasil usai Diamond berhasil mencetak set point dengan skor 24-16 usai membaca serangan dari Farhan.
Diamond akhirnya menutup set pertama usai servis Yuda Mardiansyah Putra menghasilkan ace.
Pada set kedua, Farhan ditarik keluar sebagai rotasi sampai tak diturunkan sama sekali sepanjang laga.
Meski begitu, Nakhon Ratchasima mampu mendapatkan momentum usai unggul 8-6 pada technical time out pertama.
Penampilan solid ditunjukkan dua pemain timnas voli Thailand yakni Anurak Phanram dan Kissada Nilsawai.
Nakhon Ratchasima berhasil menjaga keunggulan mereka jelang akhir laga.
Spike menyilang Anurak Phanram menghasilkan set point pada skor 24-21.
Blok yang sempurna dari pemain asing Nakhon Ratchasima asal Uzbekistan, Azizbek Kuchkorov akhirnya berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1.
Memasuki set ketiga, Farhan Halim masih belum diturunkan kembali yang sejauh ini baru dimainkan pada set pembuka saja.
Akan tetapi Nakhon Ratchasima mampu membalikkan keadaan pada set ketiga.
Mereka tampil mendominasi yang langsung tancap gas sejak awal laga dengan memimpin 11-4 hingga unggul 10 poin pada skor 19-9.
Nakhon Ratchasima akhirnya mengunci set ketiga dengan kemenangan telak 25-11.
Pada set keempat, Yuda dkk ternyata mampu kembali perlawanan.
Farhan yang diisrihatkan sejak set kedua akhirnya kembali dimainkan saat memasuki pertengahan set keempat.
Tim Farhan masih dalam posisi tertinggal empat angka pada technical time out kedua dengan skor 12-16.
Nakhon Ratchasima sempat memangkas ketertinggalan menjadi 1 angka pada skor 19-20. Sayangnya upaya itu belum berhasil dan laga harus ditentukan sampai set terakhir.
Pada set pamungkas, block dari Anurak Phanram berhasil membawa Nakhon Ratchasima membuka keunggulan lebih dulu.
Nakhon Ratchasima semakin percaya diri setelah unggul jauh dengan skor 12-3.
Tim Farhan Halim akhirnya menjadi juara usai spike pemain asing asal Uzbekistan yakni Islomjon Sobirov menyudahi perlawanan.