RedaksiHarian – Timnas Portugal terpeleset saat bertamu ke markas Slovenia pada laga uji coba penutup mereka di FIFA Matchday bulan ini.
Cristiano Ronaldo dkk takluk 0-2 di Stadion Stozice, Ljubljana, Selasa (26/3/2024) waktu setempat.
Dalam laga ini, pelatih Roberto Martinez kembali menurunkan Ronaldo sejak menit awal.
Sang kapten absen ketika Portugal menggilas Swedia 5-2, Kamis (21/3/2024), lantaran diizinkan beristirahat.
Bukan menyumbang gol maupun berperan positif setelah comeback, bomber veteran berusia 39 tahun tidak mampu berbuat banyak menolong timnya.
Ronaldo tak berkutik diawasi Jaka Bijol dkk sehingga lebih sering melakukan kesalahan sendiri.
Sepanjang 90 menit aksi, dia cuma melepas dua tembakan dengan satu di antaranya tepat sasaran.
Dari 4 kali kesempatannya melakukan dribel, cuma satu yang berhasil.
Menurut data Sofascore, Ronaldo juga 9 kali kehilangan penguasaan bola.
Salah satu di antaranya sangat fatal karena menyebabkan serangan balik Slovenia yang berujung gol pertama.
Mendapatkan operan pendek Joao Felix, CR7 mencoba melewati dua pemain musuh di area pertahanan Slovenia.
Namun, bola berhasil dicuri Adam Cerin.
Dari situlah awal manuver brilian Slovenia untuk mencetak gol dengan enam sentuhan pemainnya dari belakang sampai kotak penalti Portugal.
Cerin pula yang menuntaskan skema serangan kilat ini dengan gol yang melalui proses memukau.
Gol tersebut lahir pada menit ke-72 dan memicu terciptanya torehan kedua hanya dalam interval 8 menit kemudian.
Gol Timi Elsnik menghabisi perlawanan Portugal, yang merasakan kekalahan perdana pada rezim Martinez.
Selepas pertandingan, Ronaldo menunjukkan rasa frustrasi.
Dia tak lama-lama berada di lapangan dan bergegas menuju terowongan ke arah ruang ganti sembari marah-marah.
Megabintang Al Nassr kelihatan meluapkan amarah kepada wasit keempat, Irfan Pejito, yang berada di tepi lapangan.
Ronaldo menunjukkan gestur dua jari kepada Pejito.
Media-media memahaminya sebagai tanda dia memprotes keputusan wasit yang tak memberikan dua tendangan penalti bagi Portugal.
Bagi Martinez sendiri, hasil negatif ini merusak catatan dia yang sebelumnya memborong 11 kemenangan beruntun.
Meski begitu, pelatih asal Spanyol tak terlalu peduli dengan hasil akhir.
“Meskipun kami tak ingin kalah, tapi tujuan laga ini adalah untuk melihat informasi tertentu tentang para pemain, melakukan eksperimen, dan melihat pemain lain.”
“Kami melihat bagaimana tim bereaksi terhadap gol lawan. Ini tes bagus melawan tim yang tampil baik di kandangnya,” tutur Martinez.